Antarajabar.com - Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Jawa Barat, menargetkan 625 penderita penyakit Tuberculosis (TBC) untuk diobati sebagai upaya penyembuhan dan pemberantasan penyakit menular itu.
        
"Secara survei kita belum mencapai target dari target 625 orang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi Fitriani Manan di Cimahi, Senin.
        
Ia mengatakan, pihaknya baru mencatat secara kumulatif penderita TBC dari 2013 hingga 2016 sebanyak 467 orang, angka yang masih jauh dari capaian target.
        
Menurut dia, masih banyak penderita TBC di Kota Cimahi yang belum terdeteksi dan menjalani pengobatan secara intensif.
        
"Masih banyak penderita TBC di Kota Cimahi yang belum ditemukan, dan ini sudah tentu menjadi tanggung jawab bersama," katanya.
        
Ia mengatakan, Dinkes Cimahi siap mendukung program pemerintah pusat dalam upaya menurunkan angka penyakit yang disebabkan oleh bakteri tahan asam.
        
Penyakit tersebut, lanjut dia, masih menjadi perhatian serius secara internasional untuk diberantas, termasuk Indonesia menargetkan bebas TBC tahun 2050.
        
"Targetnya Indonesia bebas TBC itu tahun 2050," katanya.
        
Ia mengungkapkan kendala penanganan penyakit tersebut yaitu tidak terbukanya masyarakat ketika menderita gejala TBC.
        
Masyarakat, lanjut dia, menganggap batuk biasa, dan mau memeriksakan diri ke rumah sakit ketika kondisinya sudah parah.
        
"Terkadang seseorang yang memiliki TBC ini disembunyikan, ini yang menjadi masalah, kebanyakan orang tidak mau diperiksa sehingga menyulitkan kami untuk melakukan pendeteksian," katanya.
        
Ia mengimbau masyarakat berinisiatif memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat ketika menderita batuk lebih dari dua pekan, dan keluar dahak darah.
        
"Jika warga tidak mau memeriksakan diri, maka kami akan lebih aktif mencari orang yang terjangkit penyakit tersebut," katanya.

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016