Antarajabar.com - Bupati Cianjur, Jabar, Tjetjep Muchtar Soleh, Selasa, mengatakan siap membantu eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) untuk memiliki tempat tinggal dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan terus memberikan pembinaan terhadap 13 Eks Gafatar asal Cianjur.

"Saat ini, pemkab telah memberikan pembinaan melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk dapat bergaul dan bersosialisasi dengan warga di kampung halamannya. Kami juga telah menghubungi pemerintahan setempat mulai dari RT, RW, Kades, hingga Camat," katanya.

Dia menjelaskan aparatur pemerintah ditingkat bawah itu, diminta untuk memberikan imbauan pada warga disekitar tempat tinggal Eks Gafatar agar bisa menerima kembali keberadaan mereka. Pihaknya, tutur dia, sudah mendengar ada keluarga Eks Gafatar yang tidak memiliki tempat tinggal karena telah menggadaikan rumahnya sebelum berangkat ke Kalimantan.

"Pemkab akan berupaya untuk membantu keluarga tersebut, ini fungsi pemerintah, nanti akan dikooridnasikan dengan dinas terkait dan diupayakan untuk bisa kembali ke lingkungannya. Apakah bentuk bantuannya rumah dibayarkan gadaiannya atau diberi kontrakan kita lihat," katanya.

Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Cianjur, Dadang Ramdani, menuturkan, pihaknya turut membantu dalam pembinaan pada eks Gafatar terutama di awal kepulangannya seperti memberikan siraman rohani agar tetap berada di jalan yang benar.

"Kami khawatir mereka sebelumnya pernah diberikan pemahaman yang menyimpang, terlebih pembina Gafatar katanya sempat dipenjara akibat menyebarluaskan ajaran sesat. Makanya ketika mereka pulang ke Cianjur, kami langsung berikan pembinaan," katanya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cianjur, Abdul Halim, mengungkapkan, pihaknya terlebih dulu menanyakan pada 13 eks Anggota Gafatar terkait aqidahnya, dimana jika sudah bukan beragama Islam maka MUI tidak akan melakukan pembinaan.

"Ada beberapa kemungkinan, pertama memang keluar dari Islam, masih Islam tapi pahamnya sesat dan terakhir masih satu aqidah tanpa terpengaruh. Setelah ditanyakan semuanya masih tetap memeluk Islam," katanya.

Namun tutur dia, ppihaknya akan menugaskan MUI di kecamatan dimana eks Gafatar tinggal untuk terus memberikan pembinaan, sebagai upaya dalam perjalannya ketigabelas orang tersebut tetap memiliki pemahaman agama yang benar.

"Pembinaan terus dilakukan setelah pulang dari Wisma MUI. Petugas di tingkat kecamatan dan desa yang nantinya memberikan pembinaan secara berkala," katanya.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016