Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, ditutup naik mengikuti bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG ditutup menguat 112,58 poin atau 1,61 persen ke posisi 7.096,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 18,73 poin atau 2,29 persen ke posisi 835,75.
“Jelang libur Natal bursa regional Asia menguat, seiring respons pasar terhadap data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) November 2024 lebih rendah dari ekspektasi. Dimana indeks PCE bualan November secara tahunan naik dari sebelumnya 2.3 persen menjadi 2.4 persen atau kenaikan di bawah ekspektasi 2,5 persen," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, di Jakarta, Senin.
Pelaku pasar menilai akan memberikan harapan potensi pelonggaran kebijakan moneter tahun depan atau berpotensi tentang laju pemotongan suku bunga The Fed tahun mendatang.
Di sisi lain, pasar tampaknya kembali lega, seiring terhindarnya penutupan (government shutdown) Pemerintahan Amerika Serikat (AS), sehingga memberikan katalis positif untuk pasar hari ini, dengan sebelumnya pasar penutupan (government shutdown) dikhawatirkan Pemerintah AS menghadapi potensi penutupan (government shutdown) pada Sabtu (21/12) kemarin.
Fokus pelaku pasar juga menunggu keputusan Bank Rakyat China tentang suku bunga Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah Satu Tahun akhir pekan ini.
Pada pekan lalu, bank sentral mempertahankan suku bunga pinjaman pokok satu dan lima tahun pada posisi terendah sepanjang sejarah masing-masing 3,1 persen dan 3,6 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat dengan sektor kesehatan naik paling tinggi, yaitu sebesar 2,67 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen nonprimer dan sektor teknologi yang masing- masing naik sebesar 2,19 persen dan 1,67 persen.
Sementara itu, satu sektor menurun yaitu sektor energi turun sebesar 0,21 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu MMIX, KJEN, POLU, LION, dan ENAK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni DPUM, VOKS, AYLS, ACRO dan BTEX.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 995.800 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 19,04 miliar lembar saham senilai Rp19,04 triliun. Sebanyak 348 saham naik, 246 saham menurun, dan 335 tidak bergerak nilainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024