Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menata kawasan kumuh yang berada di kolong Flyover Mochtar Kusumaatmadja atau Pasupati menjadi ruang publik baru yang ramah lingkungan.

Penjabat Wali Kota Bandung A Koswara mengungkapkan pembangunan ruang publik di kawasan tersebut akan melibatkan perusahaan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sebagai upaya mempercepat pembangunan kota.  

Baca juga: Menteri PKP: Pemerintah siapkan hunian layak bagi warga kolong jembatan Kota Bandung

“Dengan gotong royong, kita dapat menciptakan ruang yang lebih layak dan ramah lingkungan. Kami optimistis program ini akan menjadi langkah nyata dalam mempercepat pembangunan Kota Bandung,” kata Koswara di Bandung, Minggu.

Koswara menjelaskan penataan kawasan ini akan menghadirkan berbagai fasilitas, di antaranya taman warga sebagai ruang publik hijau, fasilitas olahraga, termasuk lapangan basket, zona edukasi untuk kegiatan pembelajaran dan area bermain

"Kami melihat hasil kerja sama yang sangat baik antara pemerintah dan masyarakat. Penataan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan menciptakan kawasan yang lebih bersih, aman, dan rapi," kata dia.  

Di tempat yang sama juga akan dibangun tempat pengelolaan sampah dengan metode reduce reuse recycle atau TPS3R. Fasilitas ini dirancang untuk memilah sampah organik, anorganik, dan residu.  

"Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan maggot atau kompos, sementara anorganik akan dikelola oleh bank sampah," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan puluhan warga yang sebelumnya tinggal di bawah flyover ini dipastikan telah direlokasi ke rumah susun di Rancaekek dan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.

“Sebanyak 34 keluarga yang tinggal di bawah jembatan akan dipindahkan ke lokasi yang lebih layak, lengkap dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pelatihan kerja,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman menegaskan bahwa proses relokasi dilakukan secara humanis dan inklusif.


Menurut dia, penataan kawasan ini bertujuan menciptakan ruang publik yang bersih, aman, dan nyaman, sekaligus mendukung target Kota Bandung sebagai kawasan bebas sampah.

“Pembangunan kawasan ini akan menjadi contoh ruang publik yang dirancang untuk kebahagiaan warga, dengan melibatkan mereka sejak tahap perencanaan,” kata Herman.


Baca juga: Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja gantikan nama Jalan Layang Pasupati

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024