Antarajabar.com - Badan Usaha Milik Daerah PT Jasa Sarana menargetkan jumlah setoran dividen tahun 2016 kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat naik sebesar 70 persen dari tahun sebelumnya.
        
"Pada 2014 dividen ke Pemprov Jabar mencapai Rp4,6 miliar, kemudian meningkat pada 2015 sebesar 54,7 persen dengan nilai Rp7,12 miliar. Kami memproyeksikan pada 2016 dividen meningkat sekitar 70 persen dibanding 2015," kata Direktur Utama PT Jasa Sarana Soko Sandi Buwono, di Bandung, Kamis.
        
Ia mengatakan, sejak didirikan pada 2004 perusahaan yang dipimpinnya diminta mengembangkan infrastruktur Jawa Barat di antaranya proyek tol dan panas bumi, namun bisnis infrastruktur padat modal dan pengembalian keuntungannya berjangka panjang.
        
"Oleh karena itu kami melakukan strategi mengombinasikan bisnis jangka panjang dan pendek," kata Soko.
        
Ia menuturkan langkah ini diambil agar bisa segera memberikan kontribusi dividen pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham, dan strategi ini dinilai tepat karena pada 2008 pihaknya sudah bisa memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov Jabar.
        
"Ini terus meningkat setiap tahun dan setoran modal dari Pemprov Jabar sekitar 80 persen diberikan untuk memodali proyek yang bersifat jangka panjang. Sementara dividen yang diberikan selama ini datang dari hasil investasi jangka pendek dari sejumlah anak perusahaan," kata dia.
        
Menurut dia, ada harapan dari para pemegang saham agar PT Jasa Sarana dapat mengupayakan percepatan bagi pengusahaan long term project (tansportasi dan energi/upstream) dan quick yield business (energi mid dan downstream, telematika dan pengembangan kawasan) sebelum akhirnya dapat dirasa bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat pada khususnya.
        
Ia menjelaskan, kinerja 13 anak perusahaan yang fokus pada empat hal di atas dinilai semakin membaik dan menunjuk potensi panas bumi di WKP Cisolok-Cisukarame yang terletak di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang menjadi salah satu fokus pihaknya tahun ini.
        
Jasa pengelolaan limbah oleh PT Jasa Medivest hingga tahun 2014 telah  melayani sekitar 1800-an pelanggan penghasil limbah medis (rumah sakit, puskesmas, klinik), tersebar di Jawa Barat, Jakarta, Banten, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur melalui kerja sama pengangkutan dengan perusahaan pengangkut limbah medis berizin.
        
"Saat ini, wilayah Jawa Barat masih dominan dengan kontribusi sekitar 60 persen dari total jasa pelayanan Jasa Medivest. Dalam rangka mendukung target operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) tahun 2017, kami ikut aktif terlibat dengan mengupayakan percepatan Jalan Tol Cisumdawu sebagai akses utama Bandung-Kertajati," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016