Petugas gabungan dari unsur TNI, Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menormalisasi jalan penghubung antardesa yang tertimbun material tanah longsor di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Selasa.
"Longsor tebing tanah dengan ketinggian dan panjang sekitar 10 meter di Kampung Cisaat, RT 01/02, Desa Sangrawayang dipicu oleh hujan deras yang turun hampir sepanjang hari dalam dua hari terakhir, yang menyebabkan tanah tebing menjadi labil dan akhirnya longsor," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Dandi Sulaeman di Sukabumi, Selasa.
Menurut Dandi, kejadian ini tidak menyebabkan jatuhnya korban luka maupun jiwa, hanya saja jalan penghubung antardesa di Desa Sangrawayang tertutup longsor dan tidak bisa dilalui beberapa saat, tetapi sekarang sudah normal. Namun, pengendara diimbau untuk waspada karena jalan masih licin dan antisipasi terjadi longsor susulan.
Untuk mengevakuasi material longsoran tersebut pihaknya meminjam satu unit alat berat jenis backhoe dan truk dari perusahaan swasta. Kondisi hujan deras yang turun dari pagi hingga sore menjadi kendala dalam upaya menormalisasi jalan tersebut dari timbunan longsor.
Untuk membersihkan longsoran tanah itu sejumlah petugas dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Simpenan diturunkan ke lokasi kejadian. Beberapa warga sekitar ikut terlibat pada proses normalisasi jalan penghubung antardesa ini.
Ia menyebut lokasi ini merupakan daerah rawan bencana tanah longsor, di mana sebelumnya atau tepatnya pada 23 November 2024 terjadi bencana longsor yang mengakibatkan jalan desa tertutup longsor dan merusak tiga rumah, namun pada kejadian ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada warga sekitar maupun pengendara yang melintas jalan ini untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca ekstrem yang melanda hampir setiap hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Longsor tebing tanah dengan ketinggian dan panjang sekitar 10 meter di Kampung Cisaat, RT 01/02, Desa Sangrawayang dipicu oleh hujan deras yang turun hampir sepanjang hari dalam dua hari terakhir, yang menyebabkan tanah tebing menjadi labil dan akhirnya longsor," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Dandi Sulaeman di Sukabumi, Selasa.
Menurut Dandi, kejadian ini tidak menyebabkan jatuhnya korban luka maupun jiwa, hanya saja jalan penghubung antardesa di Desa Sangrawayang tertutup longsor dan tidak bisa dilalui beberapa saat, tetapi sekarang sudah normal. Namun, pengendara diimbau untuk waspada karena jalan masih licin dan antisipasi terjadi longsor susulan.
Untuk mengevakuasi material longsoran tersebut pihaknya meminjam satu unit alat berat jenis backhoe dan truk dari perusahaan swasta. Kondisi hujan deras yang turun dari pagi hingga sore menjadi kendala dalam upaya menormalisasi jalan tersebut dari timbunan longsor.
Untuk membersihkan longsoran tanah itu sejumlah petugas dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Simpenan diturunkan ke lokasi kejadian. Beberapa warga sekitar ikut terlibat pada proses normalisasi jalan penghubung antardesa ini.
Ia menyebut lokasi ini merupakan daerah rawan bencana tanah longsor, di mana sebelumnya atau tepatnya pada 23 November 2024 terjadi bencana longsor yang mengakibatkan jalan desa tertutup longsor dan merusak tiga rumah, namun pada kejadian ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada warga sekitar maupun pengendara yang melintas jalan ini untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca ekstrem yang melanda hampir setiap hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024