Antarajabar.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) harus menjadi sebuah peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan lagi produk dalam negeri bukan malah menjadi "hantu" menakutkan bagi pengusaha.
          
"Momentum MEA bisa menjadi pasar yang besar bagi industri UMKM khususnya yang ada di Jawa Barat, sehingga tidak menjadi 'hantu' yang menakutkan bagi para pengusaha," kata Deddy Mizwar, usai membuka Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) XI Tahun 2015 di Graha Manggala Siliwangi Kota Bandung, Rabu.
          
Menurut dia, pasar bebas negara-negara ASEAN harus bisa mendorong produk dan industri kerajinan di dalam negeri, khususnya UMKM di Jawa Barat.
          
"Kita jangan melihat MEA ini sebagai hantu yang menakutkan. Justru melihatnya bagaimana peluang MEA ini mendorong kreativitas di bidang kerajinan dan fashion-nya bisa punya pasar yang lebih luas lagi," kata dia.
          
Lebih jauh lagi Wagub Jabar menjelaskan, hal tersebut harus didukung oleh masyarakat dengan cara mencintai produk dalam negeri dan para pelakunya yang memanfaatkan sumber daya alam lokal.
          
"Ada kesadaran yang dibangun, misalkan kalau kita tidak mengandalkan (produk dalam negeri) menjadi komoditi ekspor, minimal orang kita sendiri mencintai produk-produk dalam negerinya. Kemudian pelaku ekonominya memanfaatkan sources atau sumber daya alam yang ada di daerahnya masing-masing. Jadi ada kekhasan dan keunikan, sehingga ongkos produksi bisa lebih murah dan kreatif," kata dia.
          
Untuk mendukung pengembangan produk kerajinan dalam negeri ia mengatakan ada tiga hal yang sangat menentukan, yaitu kreativitas, aspek permodalan, serta pemasaran.
          
Kreativitas, menurut dia, menjadi modal utama dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah ini, sementara aspek permodalan bisa masyarakat dapatkan melalui berbagai kredit usaha yang ada di berbagai lembaga perbankan dan pemerintah, termasuk Pemprov Jawa Barat yang setiap tahunnya selalu mengeluarkan berbagai program kredit usaha bagi masyarakat.
         
Dan hal ketiga, lanjut dia, yaitu pemasaran yang harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat dalam negeri. Indonesia, khususnya Jawa Barat memiliki potensi pasar yang besar.
         
Pihaknya mencontohkan dengan penduduk lebih dari 46 juta jiwa, apabila masyarakat di Jawa Barat bisa membeli produk asli Bumi Pasundan sudah tentu hal tersebut akan lebih mengembangkan UMKM yang bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
         
"Minimal ada penolakan dari pasar kita untuk memakai produk luar. Dan kalau ini jadi komitmen bersama, wah dahsyat ini. Masa kita lebih banyak daripada Thailand, Malaysia, dan lainnya," ujar dia. 

Pewarta: Ajat S

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015