Antarajabar.com- Ribuan orang yang terdiri atas simpatisan, relawan, mahasiswa dan tim sukses pasangan nomor 3 Suranto-Aldwin Rahardian, mendatangi Kantor Panwaslu Cianjur, Senin, untuk menuntut agar pelanggaran yang dilaporkan berbagai kalangan segera direkomendasikan ke Gakumdu dan transparan dalam penangannya.
Aksi tersebut sempat melumpuhkan jalur menuju Sukabumi dari Cianjur atau sebaliknya. Unjukrasa yang dijaga ketat aparat keamanan dari TNI dan Polri itu berlangsung aman.
Ribuan orang yang datang dalam rombongan tersebut langsung mendatangi kantor Panwaslu Cianjur yang terletak di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, tepatnya di Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku. Massa sempat melakukan orasi dengan menyebutkan sejumlah pelanggaran yang telah dilaporkan namun tidak mendapat tindak lanjut Panwaslu Cianjur.
Bahkan massa menduga selama ini pelanggaran yang masuk terkesan dipetieskan menunggu batas waktu habis sehingga dianggap kadaluarsa dan tidak perlu direkomendasikan untuk ditindak lanjut hingga kepolisian.
"Operasi tangkap tangan yang dilakukan tim gabungan dari kepolisian dianggap hanya pelanggaran administrasi oleh panwas. Padahal ini sudah jelas OTT menangkap seorang camat dan anggota dewan pendukung pasangan nomor 2, tapi ini terkesan tidak ditindaklanjuti dengan rekomendasi ke Gakumdu," kata Ketua Tim Relawan Komando Bambang di Cianjur, Senin.
Dia menuturkan, politik uang yang dilaporkan dengan barang bukti dan saksi satu hari menjelang pencoblosan, tidak mendapat tanggapan Panwaslu, bahkan sejumlah laporan tersebut dimentahkan karena kurang saksi, meskipun ungkap dia, beberapa orang pengawas kecamatan melihat aksi tersebut.
"Kami mengindikasikan tidak netralnya penyelenggara pemilu seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana tiga orang anggota KPU Cianjur dipecat secara tidak hormat. Ini terlihat ketika kubu nomor 2 melaporkan pelanggaran langsung ditanggapi dengan turun ke lapangan," katanya.
Sementara itu, merasa tidak puas dengan tanggapan Panwaslu Cianjur yang sempat menerima ribuan warga tersebut, masa melanjutkan aksinya ke Mako Polres Cianjur, dengan tujuan menyerahkan laporan dan bukti cacatnya Pilkada Cianjur yang telah dilakukan 9 Desember, dengan harapan segera dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku dengan transparan.
"Kalau mereka menang secara kesatria, kami tidak akan melakukan hal seperti ini. Namun mereka telah menghalalkan secara cara, terutama di wilayah selatan dan kami telah mengantongi bukti dan saksi yang selama ini tidak ditanggapi panwaslu," katanya.
Sementara itu, arus lalulintas di Jalur Cianjur-Sukabumi, kembali normal setelah ribuan warga bergeser menuju Mapolres Cianjur, untuk melaporkan penyelengara pilkada serta menyerahkan bukti dan saksi yang menguatkan cacatnya Pilkada Cianjur.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015