Penjabat Wali Kota Bandung A Kosawara menitipkan pesan kepada calon pemimpin daerah itu untuk menjaga Kawasan Bandung Utara (KBU) agar kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan tersebut tidak semakin kritis.
“KBU harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk para calon pemimpin Kota Bandung mendatang. Kelestarian KBU menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya Pemerintah Kota Bandung,” kata Koswara di Bandung, Selasa.
Koswara berharap kepada calon wali kota terpilih untuk memiliki cara untuk menjaga KBU, karena dampak pembangunan yang tidak terkendali dapat berpotensi mengancam ekosistem dan keseimbangan lingkungan di wilayah tersebut.
Ia mengingatkan KBU merupakan elemen vital yang tidak hanya berdampak pada ekosistem Kota Bandung, tetapi juga pada wilayah Bandung Raya secara keseluruhan.
"Masalahnya ini sudah kronis, KBU tidak ada yang mengendalikan. Pihak yang mengendalikan itu regional, bukan hanya tanggung jawab Kota Bandung saja," kata Koswara.
Lebih lanjut, Koswara menyebut penurunan debit mata air di Kota Bandung yang mencapai lebih dari dua pertiga dibandingkan masa lalu. Hal ini membuat ketergantungan Kota Bandung pada pasokan air baku dari luar wilayah dengan ketersediaan air bersih hanya mencukupi untuk 30 persen warga.
“Masalah air bersih harus menjadi perhatian strategis. Jika KBU tidak dijaga, kita sendiri yang akan menghadapi kondisi kritis di masa depan,” kata dia.
Selain upaya penghijauan, ia mendorong pengembangan konsep konservasi yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Menurutnya, penghijauan dapat dikelola secara ekonomis dengan memanfaatkan lahan masyarakat untuk tanaman yang tidak hanya berfungsi sebagai konservasi, tetapi juga memberikan penghasilan tambahan.
“Kita harus menciptakan sistem yang lebih sistematis, sehingga lahan masyarakat tidak hanya menjadi aset lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi. Langkah ini memerlukan komitmen dan kolaborasi dari seluruh pihak, termasuk pemimpin mendatang,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024