Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menyatakan penanganan pasien gizi buruk dan terjangkit penyakit lainnya yang diderita warga Kabupaten Garut, Jawa Barat harus tuntas serta tidak hanya dilayani di rumah sakit, tapi setelah sembuh harus dipastikan kebutuhan gizinya.

"Khusus untuk Rivaldi ini saya sudah menyampaikan ke pihak rumah sakit dan dokter yang menangani, bahwa ini harus sampai tuntas," kata Barnas di Garut, Senin.

Baca juga: Remaja alami gizi buruk ditangani di RSUD Garut

Barnas bersama jajarannya sudah mengecek langsung kondisi pasien bernama Rivaldi seorang remaja berusia 14 tahun warga Kecamatan Garut Kota yang sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut.

Barnas memastikan pasien tersebut terlayani dengan baik, begitu juga nanti setelah selesai dirawat dan kembali ke rumahnya harus mendapatkan perhatian khusus untuk kebutuhan gizinya, dan kondisi penyakitnya.

"Bagaimana agar ada kelangsungan kehidupan, karena dia itu perlu gizi, perlu tambahan asupan yang baik," katanya.

Barnas mengajak semua elemen masyarakat, dan juga aparatur pemerintah untuk peduli terhadap kemunculan kasus-kasus seperti itu dengan memberikan bantuan agar kebutuhan dasar hidupnya terpenuhi.

"Manusia itu ya harus saling tolong menolong, dan kami nanti juga ingin ngobrol dengan teman-teman bagaimana agar persoalan-persoalan yang tentu banyak seperti ini bisa kita menanggulangi secara baik lah, sehingga masyarakat juga betul-betul merasakan kita hadir di tengah-tengah mereka," katanya.

Ia mengungkapkan prihatin terhadap kondisi pasien tersebut, untuk itu ke depan harus ada langkah yang baik dalam pelayanan kesehatan, pemerintah harus tanggap melakukan pengecekan kondisi kesehatan masyarakat sehingga bisa mendeteksi dan mengatasinya sejak dini.

"Kita doakan Rivaldi sehat, keluarganya bisa tumbuh kembang menjadi keluarga yang baik, anak-anaknya juga bisa mengikuti proses pendidikan, proses pelayanan kesehatan, dan lain sebagainya," katanya.
Sebelumnya, pasien yang menderita gizi buruk sudah sepekan menjalani perawatan medis di RSUD dr Slamet Garut dengan kondisinya lemah, juga menderita cerebral palsy atau lumpuh otak sejak usia enam bulan, dan ada penyerta penyakit lainnya yang memperburuk kondisi kesehatannya.

Pasien tersebut sebelumnya mendapatkan penangan kesehatan di puskesmas, namun sejak ibunya meninggal dunia, penanganannya kurang optimal sehingga mengganggu terhadap kesehatannya.

Sejak ibunya meninggal, pasien tersebut dirawat oleh adik-adiknya yang masih sekolah di tingkat SD, dan SMP, sedangkan ayahnya bekerja serabutan atau menjadi kuli bangunan.

Namun saat ini, anak tersebut sudah mendapatkan penanganan medis, dan juga biayanya ditanggung oleh pemerintah karena yang bersangkutan sudah masuk dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.

Baca juga: Garut turunkan tim survei status gizi untuk cek kasus stunting

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024