Antarajabar.com - Bandung menjadi tuan rumah Konfrensi Big Data 2015 untuk membangun kesadaran teknologi "Big Data" bagi Indonesia yang digelar di Telkom University (Tel-U) 1-2 Desember 2015.

"Adopsi teknologi big data di Indonesia belum secepat di negara-negara maju. Sehingga komunitas yang ada perlu meningkatkan kesadaran masyarakat, dengan pengolahan yang baik data yang dimiliki akan menjadi aset dan keunggulan kompetitif," kata Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Telkom University (PPM Tel-U), Dr Palti MT Sitorus pada pembukaan Konfrensi Big Data 2015 di Tel-U Bandung, Selasa.

Menurut Palti Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk dan potensi kekayaan alam yang besar tentunya sangat berkepentingan terhadap Big Data. Penduduk yang besar dan wilayah yang luas itu setiap harinya menghasilkan data yang besar pula.

Ia menyebutkan penggunaan Big Data masih rendah, padahal berbagai pihak dari dalam dan luar negeri saat ini begitu semangatnya mendapatkan data-data tentang Indonesia untuk berbagai kepentingan.

Saat ini Big Data telah menjadi teknologi yang banyak digunakan di kalangan industri, pelayanan masyarakat maupun penelitian ilmiah. Teknologi Big Data sangat relevan di semua bidang seperti telekomunikasi, manufactur, jasa keuangan, periklanan, kesehatan, perminyakan dan gas, ritel, pendidikan dan lainnya.

Manfaat yang dihasilkan dari penggunaan big data dalam berbagai bidang sangat dirasakan.

Melalui kekuatan pemrosesan yang sangat besar, saat ini dimungkinkan untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan berbagai data dengan luas dan menyeluruh.

"Banyak wawasan dan insight baru yang dihasilkan dengan data yang tadinya tidak mungkin untuk diolah dan dipadukan. Ke depan diharapkan komunitas Big Data Indonesia lebih merapatkan barisan agar data-data itu memberikan hal positif bagi bangsa," katanya.

Konferensi Big Data 2015 merupakan yang kedua kalinya. Konferensi pertama digelar pada 2014. Sejumlah pakar dan pembicara hadir pada kegiatan itu, salah satunya Dirjen Pos dan Penyelenggara Informatika Kominfo Prof Dr Kalamullah Ramli dan Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil yang selama ini gencar mengaplikasikan Smart City di Kota Kembang.

Konferensi yang bertema "Kedaulatan Data Pilar Kemandirian Bangsa" itu, menurut salah seorang koordinator Komunitas idBigData Sigit Prasetyo mendorong agar pemanfaatan data dan pemprosesannya itu menjadi salah satu kekuatan dan pilar kemandirian.

"Big Data sudah menjadi sesuatu yang umum di dunia, tapi di Indonesia perkembanganya belum terasa, padahal Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan data yang sangat besar," kata Sigit.

Menurut dia teknologi big data dan pemanfaatannya menggunakan teknologi open source dan sudah terbukti kemampuannya oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia.

"Seharusnya kita mampu mengadopsi, memodifikasi dan berinovasi melalui teknologi itu dengan harapan dapat menjadi bangsa yang lebih mandiri," katanya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, konferensi Big Data 2015 diharapkan dapat menunjukkan bahwa kompetensi lokal sangat memadai untuk penguasaan teknologi, implementasi dan pengembangan big data bagi kepentingan nasional.

Konferensi ini menjadi sarana untuk memunculkan langkah nyata dalam hal penguasaan teknologi, pengembangan, pemanfaatan serta penerapannya untuk kemajuan bangsa. Sementara itu idBigData sendiri merupakan komunitas non profit yang beranggotakan peminat dan pelku big data di Indonesia untuk berinteraksi, berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam pengembangan teknologi, pemanfaatan dan implementasi big data.

"Komunitas ini bersifat terbuka dan tidak berafiliasi terhadap produk tertentu," kata Sigit Prasetyo menambahkan. 

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015