Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan hujan deras yang turun sejak Kamis (21/11) sore hingga malam memicu terjadinya banjir yang mengakibatkan 10 ruang kelas di SMKN 1 Kota Sukabumi terendam pada Jumat.
"Pendataan yang kami lakukan, banjir yang terjadi di Jalan Kabandungan, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jabar mengakibatkan 10 ruang kelas SMKN 1 Kota Sukabumi terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Jumat.
Selain ruang kelas, banjir juga merendam ruangan lainnya yang berada di SMKN 1 Kota Sukabumi seperti ruang praktikum dan ruang guru, Hingga Jumat pukul 23.00 WIB air belum surut.
Menurut Novian, banjir juga mengakibatkan gerbang belakang sekolah jebol karena derasnya air yang menerjang bangunan tersebut. Banjir ini selain dipicu hujan deras juga disebabkan saluran air yang berada di sekitar gerbang belakang tidak berfungsi maksimal sehingga airnya meluap dan merendam sebagian ruangan di SMK.
Untuk menanggulangi banjir, pihaknya terpaksa melakukan pembongkaran trotoar yang di bawahnya terdapat saluran air yang tersumbat oleh tumpukan sampah plastik dan jenis lainnya.
"Hingga saat ini normalisasi saluran air masih terus dilakukan. Untuk penanganan banjir, kami mengerahkan 16 personel yang dibantu petugas dari berbagai instansi dan komunitas," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Pendataan yang kami lakukan, banjir yang terjadi di Jalan Kabandungan, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jabar mengakibatkan 10 ruang kelas SMKN 1 Kota Sukabumi terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Jumat.
Selain ruang kelas, banjir juga merendam ruangan lainnya yang berada di SMKN 1 Kota Sukabumi seperti ruang praktikum dan ruang guru, Hingga Jumat pukul 23.00 WIB air belum surut.
Menurut Novian, banjir juga mengakibatkan gerbang belakang sekolah jebol karena derasnya air yang menerjang bangunan tersebut. Banjir ini selain dipicu hujan deras juga disebabkan saluran air yang berada di sekitar gerbang belakang tidak berfungsi maksimal sehingga airnya meluap dan merendam sebagian ruangan di SMK.
Untuk menanggulangi banjir, pihaknya terpaksa melakukan pembongkaran trotoar yang di bawahnya terdapat saluran air yang tersumbat oleh tumpukan sampah plastik dan jenis lainnya.
"Hingga saat ini normalisasi saluran air masih terus dilakukan. Untuk penanganan banjir, kami mengerahkan 16 personel yang dibantu petugas dari berbagai instansi dan komunitas," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024