Antarajabar.com  - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menyatakan pihaknya telah menyiapkan dua cara untuk mengoptimalkan "bonus demograsi" (tingginya jumlah penduduk usia produktif) yang akan dialami Indonesia pada 2020-2045.

"Bonus Demografi itu terkait jumlah penduduk usia produktif (15-45 tahun) yang lebih banyak daripada usia lanjut atau mencapai 67 persen penduduk usia produktif," katanya dalam kunjungan kerja di Cirebon, Jawa Barat, Jumat.

Ia mengatakan salah satu kunci memanfaatkan bonus demografi, maka Kemenristekdikti mempunyai misi untuk membangun Indonesia melalui daya saing, agar usia tersebut bisa dimanfaatkan untuk membangun Negara.

"Salah satu kunci memmanfaatkan bonus demografi Kemenristekdikti mempunyai misi Membangun Indonesia melalui nasional daya saing bangsa," tuturnya.

Menurut Nasir, ada dua cara untuk membangun daya saing bangsa yaitu melalui "skill worker" melalui pendidikan formal maupun tidak formal, lalu cara kedua adalah meningkatkan jumlah generasi muda inovatif.

"Dua unsur untuk menjadikan Indonesia bisa maju yaitu pertama dengan Skill Worker (pekerja terampil) dan kedua dengan inovasi," katanya.

Dua unsur itu bisa tercapai jika perguruan tinggi baik Negeri maupun swasta mempunyai SDM yang mumpuni untuk meningkatkan daya saing pada bonus demografi yang diperkirakan terjadi selama 15 tahun.

"Dua unsur bisa dipenuhi apabila dosen, pejabat administari dan pejabat yang ada di dalamnya bisa meningkatkn kuallitas SDM yang ada, maka bonus demografi akan menjadi berkah bagi bangsa Indonesia," katanya. 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015