Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diperkirakan bergerak variatif seiring adanya sentimen dari domestik dan global.
IHSG dibuka melemah 19,06 poin atau 0,26 persen ke posisi 7.195,50.Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,79 poin atau 0,43 persen ke posisi 871,90.
"IHSG hari ini (15/11) diprediksi mixed (variatif) dalam range 7.150 sampai 7.280," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Jumat.
Dari dalam negeri, pelaku pasar khawatir bahwa nilai tukar rupiah yang terus terdepresiasi yang dapat menekan laju IHSG, nilai tukar rupiah diproyeksikan dalam waktu dekat akan mencapai Rp15.800 hingga Rp16.000 akibat imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang cenderung meningkat.
Sementara itu, terkoreksinya harga komoditas non migas, seperti CPO, batu bara, dan metal mining akibat lesunya kondisi ekonomi global di tengah iklim suku bunga tinggi juga memberikan sentimen negatif bagi IHSG.
Dari mancanegara, pelaku pasar khawatir inflasi yang kembali naik menghambat langkah The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya sesuai ekspektasi.
Pasalnya, indeks inflasi di tingkat produsen (PPI) AS meningkat 2,4 persen (yoy) pada Oktober 2024 atau naik dibandingkan perolehan bulan sebelumnya sebesar 1,9 persen (yoy).
Pelaku pasar mengharapkan kebijakan Presiden Terpilih Donald Trump nantinya dapat membantu mengurangi angka inflasi.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi (PDB) Jepang pada kuartal III- 2024 tumbuh minimalis 0,9 persen (yoy) setelah pada kuartal sebelumnya tumbuh 2,2 persen (yoy), lesunya pertumbuhan ekonomi akibat posisi ekspor yang turun, sementara konsumsi domestik mengalami apresiasi setelah kenaikan upah berhasil meningkatkan daya beli.
Bursa saham AS Wall Street, diantaranya Dow Jones Industrial Average turun 207,33 poin, atau 0,47 persen ke level 43.750,86, indeks S&P 500 turun 36,21 poin atau 0,60 persen di level 5.949,17, dan indeka Nasdaq Composite turun 123,07 poin atau 0,64 persen ke level 19.107,65.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi variatif seiring sentimen domestik dan global
IHSG dibuka melemah 19,06 poin atau 0,26 persen ke posisi 7.195,50.Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,79 poin atau 0,43 persen ke posisi 871,90.
"IHSG hari ini (15/11) diprediksi mixed (variatif) dalam range 7.150 sampai 7.280," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Jumat.
Dari dalam negeri, pelaku pasar khawatir bahwa nilai tukar rupiah yang terus terdepresiasi yang dapat menekan laju IHSG, nilai tukar rupiah diproyeksikan dalam waktu dekat akan mencapai Rp15.800 hingga Rp16.000 akibat imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang cenderung meningkat.
Sementara itu, terkoreksinya harga komoditas non migas, seperti CPO, batu bara, dan metal mining akibat lesunya kondisi ekonomi global di tengah iklim suku bunga tinggi juga memberikan sentimen negatif bagi IHSG.
Dari mancanegara, pelaku pasar khawatir inflasi yang kembali naik menghambat langkah The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya sesuai ekspektasi.
Pasalnya, indeks inflasi di tingkat produsen (PPI) AS meningkat 2,4 persen (yoy) pada Oktober 2024 atau naik dibandingkan perolehan bulan sebelumnya sebesar 1,9 persen (yoy).
Pelaku pasar mengharapkan kebijakan Presiden Terpilih Donald Trump nantinya dapat membantu mengurangi angka inflasi.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi (PDB) Jepang pada kuartal III- 2024 tumbuh minimalis 0,9 persen (yoy) setelah pada kuartal sebelumnya tumbuh 2,2 persen (yoy), lesunya pertumbuhan ekonomi akibat posisi ekspor yang turun, sementara konsumsi domestik mengalami apresiasi setelah kenaikan upah berhasil meningkatkan daya beli.
Bursa saham AS Wall Street, diantaranya Dow Jones Industrial Average turun 207,33 poin, atau 0,47 persen ke level 43.750,86, indeks S&P 500 turun 36,21 poin atau 0,60 persen di level 5.949,17, dan indeka Nasdaq Composite turun 123,07 poin atau 0,64 persen ke level 19.107,65.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi variatif seiring sentimen domestik dan global
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024