Antarajabar.com - Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol. Sulistyo Pudjo Hartono menyatakan, Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polisi sedang memeriksa seluruh anggota Polsek Kapetakan, Polres Cirebon Kota yang menembak dua tersangka kasus pengeroyokan di Cirebon.
        
"Tindakan kepolisian yang sudah dilakukan, melakukan pemeriksaan internal terhadap anggota yang telah melakukan penembakan oleh Sie Propam," kata Pudjo melalui telepon seluler di Bandung, Rabu.
        
Ia mengatakan, polisi yang menjalani pemeriksaan yakni tiga anggota Reskrim Polsek Kapetakan yang mendapatkan tugas melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap tersangka kasus pengeroyokan hingga korbannya tewas.
        
Anggota tersebut, kata Pudjo, berdasarkan keterangannya terpaksa menembak tersangka karena melawan petugas menggunakan senjata tajam ketika hendak ditangkap.
        
"Tersangka melakukan perlawanan yang membahayakan keselamatan anggota, akhirnya tersangka dilumpuhkan dengan tembak jarak dekat," katanya.
        
Pudjo menuturkan, tersangka yakni Saptani dan Caniman merupakan buronan polisi kasus tindak pidana pengeroyokan yang mengakibatkan korbannya Bona alias Boim meninggal dunia di Kecamatan Kapetakan, 9 September 2015.
        
Berdasarkan informasi warga, Caniman terlihat bersama dua rekannya mengendarai sepeda motor boncengan, kemudian dikejar anggota Polsek Kapetakan.
        
Ketika akan ditangkap di Blok Karang Jeruk, Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, tersangka Caniman melakukan perlawanan dengan menggunakan pisau.
        
"Karena itu kemudian anggota melumpuhkan tersangka dengan tiga kali tembakan mengenai kaki kanan tembus dua tembakan dari arah depan ke belakang dan mengenai kaki kiri tembus satu tembakan dari arah depan ke belakang," katanya.
        
Berdasarkan keterangan Caniman, kata Pudjo, polisi mengetahui keberadaan tersangka Saptani di rumah istrinya Desa Kapringan, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.
        
Tersangka Saptani ketika hendak ditangkap berusaha melawan dengan menyerang polisi menggunakan golok hingga akhirnya ditembak mengenai dada dan perut.
        
"Selanjutnya tersangka dibawa ke Rumah Sakit Gunung Jati untuk dilakukan perawatan, namun dalam perjalanan tersangka Saptani meninggal dunia," katanya.
        
Kasus tersebut masih dalam pengembangan polisi, berikut mengamankan barang bukti senjata tajam jenis pisau dan golok.
        
Sementara tersangka Caniman yang lumpuh ditembak masih menjalani perawatan medis, sedangkan Saptani akan divisum di Rumah Sakit Gunung Jati.

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015