Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengkolaborasikan sebanyak 34.636 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah tersebut dengan ratusan koperasi yang ada untuk bantuan permodalan.

Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri saat rapat pembahasan UMKM dan koperasi di Cibinong, Senin, mengungkapkan terdapat 768 koperasi di Kabupaten Bogor dan sekitar 20 persen di antaranya berstatus aktif, sehingga siap memberikan bantuan permodalan untuk UMKM.

"Koperasi dan UMKM merupakan satu kesatuan, keduanya mempunyai hubungan erat punya keterkaitan satu sama lain," ungkap Bachril.

Menurut dia, saking fokusnya pemerintah terhadap UMKM dan koperasi, saat ini Presiden Prabowo Subianto membagi dua Kementerian Koperasi dan UMKM menjadi masing-masing kementerian.

"Pemerintah punya target untuk lebih memfokuskan kepada dua lembaga ini, ini berdampak penting bagi perekonomian Indonesia. Kekuatan ekonomi itu ada di situ. Banyak pelaku usaha ekonomi ada di koperasi dan UMKM," ujarnya.

Bachril berharap kolaborasi ini dapat mengembangkan perekonomian di Kabupaten Bogor yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Kolaborasi antara UMKM dan koperasi ini, kata dia, menjadi langkah lanjutan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam memperkuat pondasi ekonomi daerah.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor Imam Wahyu Budiana mengungkapkan, kolaborasi yang erat perlu dibangun antara koperasi dan UMKM untuk menguatkan ekonomi lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bogor.

Salah satunya dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara kooperasi dan pelaku UMKM yang mencakup kesepakatan yakni akses permodalan, peningkatan kapasitas usaha, distribusi, dan pemasaran produk.

“Dengan adanya nota kesepakatan ini kami yakin koperasi akan semakin berperan sebagai penggerak utama dalam mendukung usaha mikro di Kabupaten Bogor,” kata Iman.

 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024