Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor energi.
IHSG ditutup menguat 4,16 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.574,02. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,22 poin atau 0,35 persen ke posisi 921,41.
“Bursa regional Asia bergerak mixed (variatif), serangkaian informasi tampaknya menjadi fokus perhatian pelaku pasar," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
National Bureau of Statistics China melaporkan indeks manufaktur meningkat menjadi 50,1 pada Oktober 2024, dari sebelumnya sebesar 49,8 pada September 2024 dan sedikit di atas ekspektasi pasar yang sebesar 50.
Hal tersebut menandai ekspansi pertama dalam aktivitas pabrik sejak April 2024, yang juga memberikan petunjuk bagaimana serangkai langkah-langkah stimulus oleh China untuk membalikkan perlambatan ekonomi memberikan dampak positif.
Selanjutnya pasar kembali perhatiannya pada Kongres Rakyat Nasional yang akan datang, yang dijadwalkan pada tanggal 4-8 November, di mana pengumuman potensial mengenai utang dan inisiatif fiskal diantisipasi.
Pelaku pasar juga bersiap untuk keputusan kebijakan Bank of Japan yang akan datang, yang diharapkan akan mempertahankan suku bunga saat ini di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik yang sedang berlangsung.
Dari dalam negeri, investor asing semakin berinvestasi pada obligasi Indonesia, yang mana Surat berharga negara (SBN) kembali mencatatkan net inflow pada Oktober 2024, atau selama enam bulan berturut-turut, sekaligus menjadi pembelian terpanjang sejak 2017, hal ini dampak dari sinyal disiplin fiskal pada pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Inflasi yang terkendali, sehingga memberikan dampak minat investor asing berinvestasi di dalam negeri.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dengan sektor energi paling tinggi yaitu 1,53 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor keuangan yang masing- masing naik sebesar 0,55 persen dan 0,52 persen.
Sedangkan empat sektor terkoreksi dimana sektor barang baku turun paling dalam yaitu minus 0,41 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor kesehatan yang masing-masing minus sebesar 0,24 persen dan minus 0,18 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DKFT, SKLT, GPSO, DMMX, dan BKSW. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BDKR, TNCA, MPOW, PYFA dan JTPE.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat dipimpin sektor energi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
IHSG ditutup menguat 4,16 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.574,02. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,22 poin atau 0,35 persen ke posisi 921,41.
“Bursa regional Asia bergerak mixed (variatif), serangkaian informasi tampaknya menjadi fokus perhatian pelaku pasar," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
National Bureau of Statistics China melaporkan indeks manufaktur meningkat menjadi 50,1 pada Oktober 2024, dari sebelumnya sebesar 49,8 pada September 2024 dan sedikit di atas ekspektasi pasar yang sebesar 50.
Hal tersebut menandai ekspansi pertama dalam aktivitas pabrik sejak April 2024, yang juga memberikan petunjuk bagaimana serangkai langkah-langkah stimulus oleh China untuk membalikkan perlambatan ekonomi memberikan dampak positif.
Selanjutnya pasar kembali perhatiannya pada Kongres Rakyat Nasional yang akan datang, yang dijadwalkan pada tanggal 4-8 November, di mana pengumuman potensial mengenai utang dan inisiatif fiskal diantisipasi.
Pelaku pasar juga bersiap untuk keputusan kebijakan Bank of Japan yang akan datang, yang diharapkan akan mempertahankan suku bunga saat ini di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik yang sedang berlangsung.
Dari dalam negeri, investor asing semakin berinvestasi pada obligasi Indonesia, yang mana Surat berharga negara (SBN) kembali mencatatkan net inflow pada Oktober 2024, atau selama enam bulan berturut-turut, sekaligus menjadi pembelian terpanjang sejak 2017, hal ini dampak dari sinyal disiplin fiskal pada pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Inflasi yang terkendali, sehingga memberikan dampak minat investor asing berinvestasi di dalam negeri.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dengan sektor energi paling tinggi yaitu 1,53 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor keuangan yang masing- masing naik sebesar 0,55 persen dan 0,52 persen.
Sedangkan empat sektor terkoreksi dimana sektor barang baku turun paling dalam yaitu minus 0,41 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor kesehatan yang masing-masing minus sebesar 0,24 persen dan minus 0,18 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DKFT, SKLT, GPSO, DMMX, dan BKSW. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BDKR, TNCA, MPOW, PYFA dan JTPE.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat dipimpin sektor energi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024