Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
IHSG ditutup melemah 28,02 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.606,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,78 poin atau 0,51 persen ke posisi 930,07.
“Investor mempersiapkan diri menghadapi pemilihan umum (pemilu) di Amerika Serikat (AS) dan rilis sejumlah data penting ekonomi AS pada pekan ini, yang dapat menentukan keputusan yang akan diambil oleh Bank Sentral AS The Fed berkaitan dengan suku bunga acuan," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Para pelaku mengantisipasi potensi prospek kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih, yang mana kemenangan Trump akan menjadi katalis positif bagi saham dan Bitcoin dibandingkan dengan kemenangan kandidat dari Partai Demokrat.
Sejumlah data penting ekonomi AS, yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III-2024, PCE Price Index, dan Non-Farm Payrolls dijadwalkan rilis pada pekan ini akan menguji pandangan mengenai soft-landing (perlambatan aktivitas ekonomi tanpa memicu resesi).
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dengan sektor infrastruktur paling tinggi, yaitu 1,01 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 0,90 persen dan 0,64 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi dengan sektor energi turun paling dalam yaitu minus 0,99 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor keuangan yang masing-masing minus sebesar 0,90 persen dan minus 0,75 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu BUVA, PPRI, LPPS, INPC, dan LABA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni DYAN, OKAS, TOTL, JMAS dan IBOS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.288.689 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan 28,75 miliar lembar saham senilai Rp10,90 triliun. Sebanyak 249 saham naik, 305 saham menurun, dan 232 tidak bergerak nilainya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG BEI ditutup melemah dipimpin sektor energi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
IHSG ditutup melemah 28,02 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.606,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,78 poin atau 0,51 persen ke posisi 930,07.
“Investor mempersiapkan diri menghadapi pemilihan umum (pemilu) di Amerika Serikat (AS) dan rilis sejumlah data penting ekonomi AS pada pekan ini, yang dapat menentukan keputusan yang akan diambil oleh Bank Sentral AS The Fed berkaitan dengan suku bunga acuan," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Para pelaku mengantisipasi potensi prospek kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih, yang mana kemenangan Trump akan menjadi katalis positif bagi saham dan Bitcoin dibandingkan dengan kemenangan kandidat dari Partai Demokrat.
Sejumlah data penting ekonomi AS, yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III-2024, PCE Price Index, dan Non-Farm Payrolls dijadwalkan rilis pada pekan ini akan menguji pandangan mengenai soft-landing (perlambatan aktivitas ekonomi tanpa memicu resesi).
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dengan sektor infrastruktur paling tinggi, yaitu 1,01 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 0,90 persen dan 0,64 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi dengan sektor energi turun paling dalam yaitu minus 0,99 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor keuangan yang masing-masing minus sebesar 0,90 persen dan minus 0,75 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu BUVA, PPRI, LPPS, INPC, dan LABA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni DYAN, OKAS, TOTL, JMAS dan IBOS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.288.689 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan 28,75 miliar lembar saham senilai Rp10,90 triliun. Sebanyak 249 saham naik, 305 saham menurun, dan 232 tidak bergerak nilainya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG BEI ditutup melemah dipimpin sektor energi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024