Antarajabar.com - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar melakukan pengembangan dan pendampingan bagi perajin perempuan pemula dalam program inkubasi bisnis.

"Program pendampingan ini sudah tahun kedua dan kelanjutan dari program tahun 2014, mereka memiliki progres dan hasilnya bisa lebih tahan," kata Ketua Pelaksana Inkubator Bisnis Perajin Perempuan Pemula Dekranasda Jabar Bambang Trisbiantono di Bandung, Jumat.

Ia menyebutkan, sebanyak 28 perempuan perajin pemula asal Jabar itu, kini telah memiliki perkembangan bisnis yang cukup signifikan. Pendampingan yang dilakukan membuat para perajin tersebut terus berkembang.

Menurut Bambang, setiap perajin yang ikut inkubator bisnis Dekranasda Jabar itu rata-rata sudah bisa menjalankan usahanya secara kontinyu dan terus mengembangkan pasar.

"Dalam penampingan tahun kedua ini, kami melakukan pendampingan dengan mengupas kasus atau masalah usaha yang dihadapi di daerah masing-masing, dan kami juga akan membawa mereka berkunjung ke industri agar mereka bisa membuka peluang jejaring usaha," kata Bambang.

Pelatihan yang dilakukan tiga hari itu, kata Bambang dilakukan secara padat. Kemudian tim dari Dekranasda akan melakukan kunjungan ke lokasi usaha sekaligus membantu memecahkan masalah usahanya.

"Target dari inkubasi bisnis ini membuat mereka lebih kuat dan bisa membuka jejaring usaha dengan pelaku usaha yang lebih besar, dan yang terpenting mereka bisa mempertahankan usahanya secara berkelanjutan," katanya.

Bambang menyebutkan, program pendampingan yang dilakukan oleh Dekranasda Jabar tidak dilakukan sebatas pelatihan saja namun dilanjutkan dalam bentuk konsultasi dan pendampingan secara berkelanjutan.

"Produk mereka diikut sertakan juga dalam beberapa pameran, sehingga bisa memperluas pasar. Masalah mereka hampir sama rata-rata terkendala pemasara, jejaring mereka masih perlu ditingkatkan lagi," kata Bambang.

Ia berharap produk mereka bisa ditangkap pasar baik langsung maupun melalui pengusaha yang lebih besar lagi.

"Kami dorong produk mereka bisa masuk 'floating market', kami tekankan agar mereka memiliki bidikan pasar yang jelas dan pasti," kata Bambang.

Para pelaku usaha kerajinan pemula itu antara lain yang bergelut kerajinan berbahan kulit, mendong, anyaman, fashion serta beberapa jenis lainnya.

"Beberapa dari mereka mengembangkan produk kerajinan memanfaatkan limbah industri, sehingga bisa meningkatkan nilai tambah dari limbah itu menjadi barang yang bisa dijual," kata Bambang Trisbintono menambahkan.

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015