Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Jawa Barat, berupaya memperkenalkan potensi wisata bahari di daerahnya melalui penyelenggaraan Festival Pesisir pada 26 Oktober 2024, dengan mengangkat tradisi Nadran sebagai daya tarik utama.
“Nadran merupakan ritual tahunan masyarakat nelayan di tiga kampung, yakni Samadikun, Pesisir dan Cangkol,” kata Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya di Cirebon, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa selama ini tradisi Nadran dilakukan secara mandiri oleh masing-masing kampung nelayan. Tradisi tersebut diselenggarakan sebagai bentuk syukur para nelayan atas hasil tangkapan ikan yang melimpah setiap tahun.
“Tradisi ini menjadi salah satu atraksi budaya di Kota Cirebon, dan kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan potensi wisata bahari yang ada,” katanya.
Dalam festival tahun ini, kata dia, prosesi kirab budaya pada tradisi tersebut akan digabung dan pelaksanaannya dilakukan secara terpusat di Gedung British American Tobacco (BAT) Kota Cirebon.
“Biasanya, setiap kampung melaksanakan tradisi Nadran secara terpisah. Namun, tahun ini kami mencoba menyatukan acara kirab Nadran dalam satu festival bersama,” ujar Agus.
Menurutnya, penyatuan ini bertujuan untuk meningkatkan skala acara dan memperkenalkan tradisi ini ke publik yang lebih luas, terutama wisatawan.
Agus menyebutkan penyelenggaraan Festival Pesisir 2024 menjadi langkah awal, untuk menggabungkan elemen-elemen dari tiga kampung nelayan tersebut.
Ia mengatakan meskipun prosesi inti Nadran masih dilaksanakan di masing-masing kampung, kirab bersama yang dilaksanakan diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan dan memperkuat daya tarik budaya lokal.
Disbudpar juga membagi tim untuk memantau dan mengkoordinasikan kegiatan di setiap kampung, sehingga acara dapat berjalan paralel.
“Mereka akan menyebar dari titik BAT menuju kampung masing-masing untuk melanjutkan ritual di tempat asal mereka,” katanya.
Agus menyebutkan bahwa Festival Pesisir 2024 merupakan percobaan perdana untuk mengemas tradisi Nadran dalam format yang lebih besar.
"Tahun ini kita coba dulu, sambil melihat dan mengevaluasi bagaimana konsepnya bisa dikembangkan di tahun depan," ujarnya.
Dengan menggali potensi wisata berbasis budaya lokal, Disbudpar meyakini Festival Pesisir dapat menjadi salah satu agenda tahunan yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon.
Selain itu, Agus menambahkan festival ini pun diharapkan bisa menjadi ajang promosi bagi keberagaman budaya pesisir di kota tersebut.
“Ini adalah langkah awal untuk mengintegrasikan budaya nelayan ke dalam program pengembangan wisata,” ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
“Nadran merupakan ritual tahunan masyarakat nelayan di tiga kampung, yakni Samadikun, Pesisir dan Cangkol,” kata Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya di Cirebon, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa selama ini tradisi Nadran dilakukan secara mandiri oleh masing-masing kampung nelayan. Tradisi tersebut diselenggarakan sebagai bentuk syukur para nelayan atas hasil tangkapan ikan yang melimpah setiap tahun.
“Tradisi ini menjadi salah satu atraksi budaya di Kota Cirebon, dan kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan potensi wisata bahari yang ada,” katanya.
Dalam festival tahun ini, kata dia, prosesi kirab budaya pada tradisi tersebut akan digabung dan pelaksanaannya dilakukan secara terpusat di Gedung British American Tobacco (BAT) Kota Cirebon.
“Biasanya, setiap kampung melaksanakan tradisi Nadran secara terpisah. Namun, tahun ini kami mencoba menyatukan acara kirab Nadran dalam satu festival bersama,” ujar Agus.
Menurutnya, penyatuan ini bertujuan untuk meningkatkan skala acara dan memperkenalkan tradisi ini ke publik yang lebih luas, terutama wisatawan.
Agus menyebutkan penyelenggaraan Festival Pesisir 2024 menjadi langkah awal, untuk menggabungkan elemen-elemen dari tiga kampung nelayan tersebut.
Ia mengatakan meskipun prosesi inti Nadran masih dilaksanakan di masing-masing kampung, kirab bersama yang dilaksanakan diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan dan memperkuat daya tarik budaya lokal.
Disbudpar juga membagi tim untuk memantau dan mengkoordinasikan kegiatan di setiap kampung, sehingga acara dapat berjalan paralel.
“Mereka akan menyebar dari titik BAT menuju kampung masing-masing untuk melanjutkan ritual di tempat asal mereka,” katanya.
Agus menyebutkan bahwa Festival Pesisir 2024 merupakan percobaan perdana untuk mengemas tradisi Nadran dalam format yang lebih besar.
"Tahun ini kita coba dulu, sambil melihat dan mengevaluasi bagaimana konsepnya bisa dikembangkan di tahun depan," ujarnya.
Dengan menggali potensi wisata berbasis budaya lokal, Disbudpar meyakini Festival Pesisir dapat menjadi salah satu agenda tahunan yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon.
Selain itu, Agus menambahkan festival ini pun diharapkan bisa menjadi ajang promosi bagi keberagaman budaya pesisir di kota tersebut.
“Ini adalah langkah awal untuk mengintegrasikan budaya nelayan ke dalam program pengembangan wisata,” ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024