Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendistribusikan sebanyak 3.446 kupon paket sembako murah lewat program Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi).

Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara menjelaskan Opadi merupakan salah satu langkah konkret Pemkot Bandung untuk membantu masyarakat yang terdampak oleh kenaikan harga komoditas pangan.

Baca juga: Kota Bandung distribusikan 20.000 paket sembako bersubsidi

"Program Opadi ini memberikan perbedaan harga hingga 34 persen dibandingkan harga pasar. Ini merupakan upaya nyata kami dalam membantu warga menghadapi kenaikan harga pangan," kata Koswara di Bandung, Rabu.

Koswara menjelaskan paket sembako bersubsidi tersebut terdiri dari 5 kilogram beras premium dan 2 kilogram gula pasir.

Adapun harga asli satu paket mencapai Rp109.700, namun setelah disubsidi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp37.700, masyarakat hanya perlu membayar Rp72.000.

Dia mengatakan, selain membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih murah, Opadi juga berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Kota Bandung, khususnya dalam mencegah inflasi.

"Jika harga terus melonjak, inflasi bisa semakin meningkat. Dengan adanya Opadi, kami berupaya menjaga stabilitas dan membantu masyarakat yang daya belinya berkurang," kata dia.

Dirinya berharap dengan adanya subsidi ini, masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga yang jauh lebih terjangkau, sehingga mampu meringankan beban masyarakat.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin menjelaskan program ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2024.


Ronny mengungkapkan Opadi merupakan respon terhadap kenaikan harga beberapa komoditas pangan yang dinilai cukup memberatkan masyarakat.

"Kenaikan harga beras dan gula membuat daya beli masyarakat turun, dan kami berharap Opadi dapat menjaga stabilitas harga di pasar lokal," kata Ronny.

Ronny memastikan program ini terbuka untuk seluruh warga Bandung yang dapat menunjukkan KTP atau fotokopi KTP mereka.

"Program ini inklusif, terbuka bagi semua warga Kota Bandung yang membutuhkan bantuan. Mereka hanya perlu membawa KTP untuk membeli paket dengan harga yang lebih terjangkau," kata dia.

Baca juga: Pemkot Bandung: Bantuan beras tahap ketiga tersalurkan 100 persen

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024