Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur Jawa Barat, meningkatkan patroli dan pengawasan tim anti perundungan atau bullying ke sekolah, guna mencegah terjadinya aksi perundungan dan kekerasan terhadap siswa seperti yang terjadi di SDN Ibu Jenab 2.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur Arifin di Cianjur Senin mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dan klarifikasi pada orang tua dan wali kelas terkait duel enam orang siswa yang videonya viral di media sosial.
"Betul video tersebut dibuat siswa yang merupakan kelas 5 dan 6 yang awalnya bercanda, namun berakhir dengan duel tiga lawan tiga terjadi Sabtu 28 September di lantai II masjid sekolah," katanya.
Guna mengantisipasi hal serupa tidak terulang dan terjadi di sekolah lain, pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan patroli ke sekolah yang ada di Cianjur serta menyosialisasikan dampak perundungan dan kekerasan terhadap siswa.
Dia menyebutkan, peristiwa yang dilakukan sejumlah siswa SD itu, akan menjadi evaluasi bersama agar seluruh pihak termasuk orang tua dapat memberikan perhatian khusus terhadap anak baik di lingkungan sekolah atau saat berada di rumah.
"Kami mengakui adanya kelalaian, sehingga akan menjadi evaluasi agar tidak berkembang dan terjadi di sekolah lain, peran serta semua pihak sangat kami harapkan," katanya.
Kepala SDN Ibu Jenab 2 Tita Rosita, mengatakan pengawasan yang dilakukan guru piket pada saat jam istirahat dan pulang sekolah akan lebih ditingkatkan agar peristiwa yang sama tidak kembali terulang.
"Kami pastikan ini yang pertama dan terakhir tidak ada lagi aksi kekerasan yang dilakukan siswa, pengawasan akan lebih ditingkatkan sampai bubar sekolah," katanya.
Dia menjelaskan, yang terlibat duel merupakan siswa kelas 5 dengan kelas 6 karena tersinggung mereka akhirnya membuat janji untuk duel, namun dia memastikan tidak ada yang mengalami luka memar ataupun cedera dari insiden tersebut.
"Tidak ada yang memar apalagi cedera kita juga tadi sudah konfirmasi langsung ke orangtua siswanya," katanya.
Seperti diberitakan video viral beredar di media sosial di mana enam orang siswa SD Negeri 2 Siti Jenab, Cianjur, terlibat duel tiga lawan tiga, masing-masing kubu mengenakan seragam pramuka dan pakaian olahraga, duel dilakukan di lantai II masjid sekolah.
Selang beberapa saat mereka melakukan aksi saling pukul hingga beberapa orang di antaranya tersungkur, namun salah seorang di antaranya sempat mengejar lawannya hingga ke tangga masjid, namun aksi tersebut tidak berlangsung lama karena dibubarkan siswa lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur Arifin di Cianjur Senin mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dan klarifikasi pada orang tua dan wali kelas terkait duel enam orang siswa yang videonya viral di media sosial.
"Betul video tersebut dibuat siswa yang merupakan kelas 5 dan 6 yang awalnya bercanda, namun berakhir dengan duel tiga lawan tiga terjadi Sabtu 28 September di lantai II masjid sekolah," katanya.
Guna mengantisipasi hal serupa tidak terulang dan terjadi di sekolah lain, pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan patroli ke sekolah yang ada di Cianjur serta menyosialisasikan dampak perundungan dan kekerasan terhadap siswa.
Dia menyebutkan, peristiwa yang dilakukan sejumlah siswa SD itu, akan menjadi evaluasi bersama agar seluruh pihak termasuk orang tua dapat memberikan perhatian khusus terhadap anak baik di lingkungan sekolah atau saat berada di rumah.
"Kami mengakui adanya kelalaian, sehingga akan menjadi evaluasi agar tidak berkembang dan terjadi di sekolah lain, peran serta semua pihak sangat kami harapkan," katanya.
Kepala SDN Ibu Jenab 2 Tita Rosita, mengatakan pengawasan yang dilakukan guru piket pada saat jam istirahat dan pulang sekolah akan lebih ditingkatkan agar peristiwa yang sama tidak kembali terulang.
"Kami pastikan ini yang pertama dan terakhir tidak ada lagi aksi kekerasan yang dilakukan siswa, pengawasan akan lebih ditingkatkan sampai bubar sekolah," katanya.
Dia menjelaskan, yang terlibat duel merupakan siswa kelas 5 dengan kelas 6 karena tersinggung mereka akhirnya membuat janji untuk duel, namun dia memastikan tidak ada yang mengalami luka memar ataupun cedera dari insiden tersebut.
"Tidak ada yang memar apalagi cedera kita juga tadi sudah konfirmasi langsung ke orangtua siswanya," katanya.
Seperti diberitakan video viral beredar di media sosial di mana enam orang siswa SD Negeri 2 Siti Jenab, Cianjur, terlibat duel tiga lawan tiga, masing-masing kubu mengenakan seragam pramuka dan pakaian olahraga, duel dilakukan di lantai II masjid sekolah.
Selang beberapa saat mereka melakukan aksi saling pukul hingga beberapa orang di antaranya tersungkur, namun salah seorang di antaranya sempat mengejar lawannya hingga ke tangga masjid, namun aksi tersebut tidak berlangsung lama karena dibubarkan siswa lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024