Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik Puan Maharani memastikan rencana pertemuan antara Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan digelar dalam waktu dekat.
"Pasti dalam waktu yang secepat-cepatnya. Insya Allah akan ada pertemuan," kata Puan saat ditemui awak media di kawasan Karet Tengsin, Jakarta, Sabtu.
Kendati demikian, dia belum mengetahui kapan rencana pertemuan itu akan digelar. Hal ini mengingat pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Ke-8 Indonesia akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2024 di DPR RI.
"Tanggalnya kan menunggu waktu yang tepat. Pelantikannya masih tanggal 22 Oktober," ujarnya.
Ketua DPR RI itu juga menjelaskan pertemuan Prabowo-Megawati untuk bersilaturahmi dan bersinergi membangun bangsa dan negara.
Selain itu, dia juga menepis isu Prabowo-Megawati akan bertemu usai pelantikan. "Kata siapa? Info dari mana?" tanya Puan.
Puan Maharani mengatakan bahwa pertemuan antara Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak menutup kemungkinan untuk bergabung ke dalam pemerintahan baru.
Hal itu disampaikan Puan untuk merespons kemungkinan partai berlambang banteng moncong putih itu akan bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran usai pertemuan Prabowo-Megawati.
"Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, mungkin saja (gabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran)," kata Puan saat ditemui awak media di kawasan Karet Tengsin, Jakarta, Sabtu.
Meski begitu, dia menjelaskan kemungkinan PDIP akan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran akan diketahui usai pertemuan Prabowo-Megawati.
"Nanti baru diketahui setelah pertemuan," ujarnya.
Sebelumnya, Selasa (17/9), Ketua DPP PDIP Said Abdullah membantah pertemuan presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dilatari oleh faktor kursi menteri yang diincar partainya pada kabinet pemerintahan mendatang.
"Kalau PDI Perjuangan bertemu kemudian dikasih menteri, atau sebaliknya PDI Perjuangan tidak bertemu, tidak dikasih menteri, ngambek, itu tidak ada ceritanya," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Sebaliknya, ia mengatakan bahwa pertemuan kedua tokoh bangsa apabila terealisasi tersebut sebagai wahana merawat moralitas publik.
"Bertemunya ini untuk menunjukkan ke publik, ke kita semua, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan ini tadi, bahwa sebenarnya politik itu merawat moralitas publik. Wahana merawat moralitas publik. Nah, itu penting bagi kedua pemimpin ini untuk bertemu," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDIP: Insyaallah Prabowo-Megawati akan bertemu secepatnya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Pasti dalam waktu yang secepat-cepatnya. Insya Allah akan ada pertemuan," kata Puan saat ditemui awak media di kawasan Karet Tengsin, Jakarta, Sabtu.
Kendati demikian, dia belum mengetahui kapan rencana pertemuan itu akan digelar. Hal ini mengingat pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Ke-8 Indonesia akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2024 di DPR RI.
"Tanggalnya kan menunggu waktu yang tepat. Pelantikannya masih tanggal 22 Oktober," ujarnya.
Ketua DPR RI itu juga menjelaskan pertemuan Prabowo-Megawati untuk bersilaturahmi dan bersinergi membangun bangsa dan negara.
Selain itu, dia juga menepis isu Prabowo-Megawati akan bertemu usai pelantikan. "Kata siapa? Info dari mana?" tanya Puan.
Puan Maharani mengatakan bahwa pertemuan antara Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak menutup kemungkinan untuk bergabung ke dalam pemerintahan baru.
Hal itu disampaikan Puan untuk merespons kemungkinan partai berlambang banteng moncong putih itu akan bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran usai pertemuan Prabowo-Megawati.
"Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, mungkin saja (gabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran)," kata Puan saat ditemui awak media di kawasan Karet Tengsin, Jakarta, Sabtu.
Meski begitu, dia menjelaskan kemungkinan PDIP akan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran akan diketahui usai pertemuan Prabowo-Megawati.
"Nanti baru diketahui setelah pertemuan," ujarnya.
Sebelumnya, Selasa (17/9), Ketua DPP PDIP Said Abdullah membantah pertemuan presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dilatari oleh faktor kursi menteri yang diincar partainya pada kabinet pemerintahan mendatang.
"Kalau PDI Perjuangan bertemu kemudian dikasih menteri, atau sebaliknya PDI Perjuangan tidak bertemu, tidak dikasih menteri, ngambek, itu tidak ada ceritanya," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Sebaliknya, ia mengatakan bahwa pertemuan kedua tokoh bangsa apabila terealisasi tersebut sebagai wahana merawat moralitas publik.
"Bertemunya ini untuk menunjukkan ke publik, ke kita semua, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan ini tadi, bahwa sebenarnya politik itu merawat moralitas publik. Wahana merawat moralitas publik. Nah, itu penting bagi kedua pemimpin ini untuk bertemu," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDIP: Insyaallah Prabowo-Megawati akan bertemu secepatnya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024