Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menilai perhubungan bisa menjadi tulang punggung pembangunan dan Dinas Perhubungan (Dishub) memiliki peran penting sebagai pengungkit dalam mempercepat pencapaian indikator makro pembangunan di Jabar.
"Saya berharap Dishub bisa menjadi pengungkit untuk akselerasi pencapaian indikator makro pembangunan Jabar, di antaranya dengan menentukan skala prioritas dalam pembangunan perhubungan, bukan hanya teknis perhubungan, tapi juga memperhatikan bidang-bidang yang lain, ekonomi maupun sosial budaya," ujar Herman dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional 2024 bertemakan 'Transportasi Maju, Nusantara Baru' di Kabupaten Subang, Selasa.
Baca juga: Dishub Jabar beri 3.000 tiket gratis 9 travel ke Kertajati
Herman juga menegaskan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Jawa Barat, meskipun ada banyak capaian positif.
Dan dengan visi besar Jabar menjadi provinsi termaju pada tahun 2025 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Herman menyebutkan ada peran penting Dinas Perhubungan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Karenanya harus progresif dan berperan aktif dalam memperbaiki indikator kinerja utama," ujarnya.
Lebih lanjut, Herman menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Barat telah menetapkan LO (Liaison Officer) atau naradamping yang bertugas mendampingi 27 kabupaten/kota di Jabar, termasuk dalam sektor perhubungan.
Menurutnya, kolaborasi antara provinsi dan kabupaten/kota sangat krusial karena capaian provinsi merupakan agregat dari semua kabupaten/kota.
Terlebih, kata dia, Jabar sudah diberi berbagai proyek strategis nasional seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Pelabuhan Patimban serta jaringan tol yang semakin luas, namun keberhasilan pembangunan tetap tergantung pada peran aktif semua pihak, khususnya warga Jawa Barat dan Dishub Jabar yang berada di garis depan.
"Karenanya saya menekankan pentingnya membangun zona integritas menuju wilayah birokrasi yang bersih dari korupsi dan meningkatkan tata kelola serta pemanfaatan teknologi informasi dalam sektor perhubungan. Karena dengan SDM berintegritas, tata kelola yang baik, dan didukung oleh teknologi informasi, sektor perhubungan bisa menjadi tulang punggung pembangunan Jawa Barat," tuturnya menambahkan.
Baca juga: Dishub Jabar sesuaikan tarif angkutan daring Rp2.600-Rp5.000 per km
"Saya berharap Dishub bisa menjadi pengungkit untuk akselerasi pencapaian indikator makro pembangunan Jabar, di antaranya dengan menentukan skala prioritas dalam pembangunan perhubungan, bukan hanya teknis perhubungan, tapi juga memperhatikan bidang-bidang yang lain, ekonomi maupun sosial budaya," ujar Herman dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional 2024 bertemakan 'Transportasi Maju, Nusantara Baru' di Kabupaten Subang, Selasa.
Baca juga: Dishub Jabar beri 3.000 tiket gratis 9 travel ke Kertajati
Herman juga menegaskan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Jawa Barat, meskipun ada banyak capaian positif.
Dan dengan visi besar Jabar menjadi provinsi termaju pada tahun 2025 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Herman menyebutkan ada peran penting Dinas Perhubungan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Karenanya harus progresif dan berperan aktif dalam memperbaiki indikator kinerja utama," ujarnya.
Lebih lanjut, Herman menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Barat telah menetapkan LO (Liaison Officer) atau naradamping yang bertugas mendampingi 27 kabupaten/kota di Jabar, termasuk dalam sektor perhubungan.
Menurutnya, kolaborasi antara provinsi dan kabupaten/kota sangat krusial karena capaian provinsi merupakan agregat dari semua kabupaten/kota.
Terlebih, kata dia, Jabar sudah diberi berbagai proyek strategis nasional seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Pelabuhan Patimban serta jaringan tol yang semakin luas, namun keberhasilan pembangunan tetap tergantung pada peran aktif semua pihak, khususnya warga Jawa Barat dan Dishub Jabar yang berada di garis depan.
"Karenanya saya menekankan pentingnya membangun zona integritas menuju wilayah birokrasi yang bersih dari korupsi dan meningkatkan tata kelola serta pemanfaatan teknologi informasi dalam sektor perhubungan. Karena dengan SDM berintegritas, tata kelola yang baik, dan didukung oleh teknologi informasi, sektor perhubungan bisa menjadi tulang punggung pembangunan Jawa Barat," tuturnya menambahkan.
Baca juga: Dishub Jabar sesuaikan tarif angkutan daring Rp2.600-Rp5.000 per km
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024