Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Cianjur dapat mencetak pelaku usaha baru dengan berbagai bidang keterampilan yang memiliki daya saing di pasaran.
Kepala Disdikpora Cianjur Ruhli Solehudin di Cianjur, Selasa, mengatakan PKBM saat ini menjadi andalan pemerintah daerah untuk menaikkan rata-rata lama sekolah (RLS) dengan memberikan berbagai pelatihan keterampilan agar lulusan penyetaraan memiliki bekal untuk bekerja atau berwirausaha.
"PKBM sudah berubah bukan hanya alternatif untuk mendapat ijazah tapi dapat memberikan keterampilan sebagai bekal bagi peserta didik setelah lulus, sehingga mereka siap untuk bekerja atau membuka peluang menjadi pelaku usaha," katanya.
Tercatat di Cianjur terdapat 370 PKBM yang menyerap siswa putus sekolah dan masyarakat di atas 25 tahun yang hanya mengenyam pendidikan sebatas SD atau SMP, untuk melanjutkan pendidikan dengan ijazah setara pendidikan SMA/SMK sederajat.
Saat ini sebagian besar PKBM tidak hanya fokus pada pendidikan dasar hingga legalitas pendidikan bagi peserta didiknya, namun dapat memberikan pelatihan keterampilan sesuai pilihan peserta didik, sehingga saat lulus dapat menentukan pilihan mencari kerja atau menjadi pelaku usaha.
"Banyak PKBM di Cianjur yang memberikan pelatihan keterampilan beragam termasuk dalam pengembangan pertanian serta UMKM dengan produk unggulan bahkan ada yang sudah mencetak puluhan pelaku tata rias atau make up artis," katanya.
Sementara sejumlah kepala sekolah PKBM di Cianjur mengatakan sudah memberikan berbagai keterampilan bagi peserta didik sejak beberapa tahun terakhir termasuk keterampilan budidaya tanaman seperti yang dilakukan PKBM Nusantara di Kecamatan Takokak.
Kepala PKBM Nusantara Nurjaman mengatakan selama ini pihaknya tidak terpaku pada mata pelajaran akademik bagi peserta didik, namun di era globalisasi harus dibekali keterampilan yang memadai salah satunya keterampilan dalam membudidayakan jamur tiram.
"Kegiatan budi daya melibatkan para tutor dan peserta didik mulai dari proses persiapan tanam sampai dengan panen, di mana per empat hari hasil budidaya mencapai 13-14 kilogram, sehingga hal tersebut akan terus dikembangkan," katanya.
Pihaknya berharap keterampilan yang diberikan dapat memacu peserta didik untuk terus berkembang, sehingga saat lulus dan mendapat ijazah dapat membangun lapangan pekerjaan untuk dirinya dan warga sekitar tempat tinggalnya.
Sementara sekitar 30 orang peserta didik wanita di PKBM Al Maarif selain menjalani proses belajar mengajar juga mendapat keterampilan tata rias selama lima bulan, sehingga saat ini sekitar lima orang sudah membuka usaha sendiri.
"Kebetulan ada tenaga pengajar yang menekuni pekerjaan sebagai penata rias, sehingga membuka kelas keterampilan bagi siswa yang ternyata banyak diminati, sekitar 30 orang peserta didik sudah mahir dan beberapa sudah membuka usaha sendiri," kata Kepala Sekolah PKBM Al Maarif, Bayu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Disdikpora Cianjur Ruhli Solehudin di Cianjur, Selasa, mengatakan PKBM saat ini menjadi andalan pemerintah daerah untuk menaikkan rata-rata lama sekolah (RLS) dengan memberikan berbagai pelatihan keterampilan agar lulusan penyetaraan memiliki bekal untuk bekerja atau berwirausaha.
"PKBM sudah berubah bukan hanya alternatif untuk mendapat ijazah tapi dapat memberikan keterampilan sebagai bekal bagi peserta didik setelah lulus, sehingga mereka siap untuk bekerja atau membuka peluang menjadi pelaku usaha," katanya.
Tercatat di Cianjur terdapat 370 PKBM yang menyerap siswa putus sekolah dan masyarakat di atas 25 tahun yang hanya mengenyam pendidikan sebatas SD atau SMP, untuk melanjutkan pendidikan dengan ijazah setara pendidikan SMA/SMK sederajat.
Saat ini sebagian besar PKBM tidak hanya fokus pada pendidikan dasar hingga legalitas pendidikan bagi peserta didiknya, namun dapat memberikan pelatihan keterampilan sesuai pilihan peserta didik, sehingga saat lulus dapat menentukan pilihan mencari kerja atau menjadi pelaku usaha.
"Banyak PKBM di Cianjur yang memberikan pelatihan keterampilan beragam termasuk dalam pengembangan pertanian serta UMKM dengan produk unggulan bahkan ada yang sudah mencetak puluhan pelaku tata rias atau make up artis," katanya.
Sementara sejumlah kepala sekolah PKBM di Cianjur mengatakan sudah memberikan berbagai keterampilan bagi peserta didik sejak beberapa tahun terakhir termasuk keterampilan budidaya tanaman seperti yang dilakukan PKBM Nusantara di Kecamatan Takokak.
Kepala PKBM Nusantara Nurjaman mengatakan selama ini pihaknya tidak terpaku pada mata pelajaran akademik bagi peserta didik, namun di era globalisasi harus dibekali keterampilan yang memadai salah satunya keterampilan dalam membudidayakan jamur tiram.
"Kegiatan budi daya melibatkan para tutor dan peserta didik mulai dari proses persiapan tanam sampai dengan panen, di mana per empat hari hasil budidaya mencapai 13-14 kilogram, sehingga hal tersebut akan terus dikembangkan," katanya.
Pihaknya berharap keterampilan yang diberikan dapat memacu peserta didik untuk terus berkembang, sehingga saat lulus dan mendapat ijazah dapat membangun lapangan pekerjaan untuk dirinya dan warga sekitar tempat tinggalnya.
Sementara sekitar 30 orang peserta didik wanita di PKBM Al Maarif selain menjalani proses belajar mengajar juga mendapat keterampilan tata rias selama lima bulan, sehingga saat ini sekitar lima orang sudah membuka usaha sendiri.
"Kebetulan ada tenaga pengajar yang menekuni pekerjaan sebagai penata rias, sehingga membuka kelas keterampilan bagi siswa yang ternyata banyak diminati, sekitar 30 orang peserta didik sudah mahir dan beberapa sudah membuka usaha sendiri," kata Kepala Sekolah PKBM Al Maarif, Bayu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024