Antarajawabarat.com, 14/7 - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat memprediksi potensi zakat fitrah di wilayah Jawa Barat pada Idul Fitri 1436 Hijriah/Lebaran 2015 mencapai Rp30 miliar.
"Untuk potensinya sendiri di wilayah Jabar luar biasa. Perbandingan tahun lalu, jumlah zakat fitrah kurang lebih Rp30 miliar, tahun ini potensinya sekitar segitu (Rp30 miliar)," ujar Ketua Baznas Provinsi Jawa Baarat Arif Ramdani, di Bandung, Selasa.
Pihaknya berharap, jumlah penerimaan zakat fitrah di Jabar tahun ini bisa meningkat.
Oleh karena itu, pihaknya terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang zakat fitrah.
"Untuk Tahun lalu, pencapaian zakat fitrah di Jabar naik sekitar 10 persen. Dan tahun ini, kemungkinan zakat fitrah bisa naik 10 sampai 20 persen," katanya.
Pihaknya optimistis, zakat fitrah akan meningkat karena zakat ini berbeda dengan zakat lainnya karena zakat jenis ini termasuk zakat jiwa artinya bayi yang baru lahir pun harus dikeluarkan zakat fitrahnya.
"Sehingga semua anggota keluarga wajib dizakatkan termasuk bayi yang baru saja lahir," katanya.
Menurut dia, wilayah di Jawa Barat yang potensi zakat fitrahnya terbesar ialah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang.
"Wilayah-wilayah itu penduduknya cukup padat dan menengah ke atas," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan ketentuan yang ada dan tuntunan islam, zakat fitrah harus diberikan sesuai yang kita makan/konsumsi.
"Tapi mungkin perbedaannya ada di standar harga beras. Contohnya, di Kota Bandung harganya ada yang Rp11.500 per kg. Ada juga, yang Rp12.000. Bahkan, ada juga yang tak dikonversi ke uang tapi ke beras," kata dia.
Namun ia menegaskan beras yang digunakan harus standar yakni kategori atau jenis menengah ke atas bukan beras raskin.***3***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Untuk potensinya sendiri di wilayah Jabar luar biasa. Perbandingan tahun lalu, jumlah zakat fitrah kurang lebih Rp30 miliar, tahun ini potensinya sekitar segitu (Rp30 miliar)," ujar Ketua Baznas Provinsi Jawa Baarat Arif Ramdani, di Bandung, Selasa.
Pihaknya berharap, jumlah penerimaan zakat fitrah di Jabar tahun ini bisa meningkat.
Oleh karena itu, pihaknya terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang zakat fitrah.
"Untuk Tahun lalu, pencapaian zakat fitrah di Jabar naik sekitar 10 persen. Dan tahun ini, kemungkinan zakat fitrah bisa naik 10 sampai 20 persen," katanya.
Pihaknya optimistis, zakat fitrah akan meningkat karena zakat ini berbeda dengan zakat lainnya karena zakat jenis ini termasuk zakat jiwa artinya bayi yang baru lahir pun harus dikeluarkan zakat fitrahnya.
"Sehingga semua anggota keluarga wajib dizakatkan termasuk bayi yang baru saja lahir," katanya.
Menurut dia, wilayah di Jawa Barat yang potensi zakat fitrahnya terbesar ialah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang.
"Wilayah-wilayah itu penduduknya cukup padat dan menengah ke atas," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan ketentuan yang ada dan tuntunan islam, zakat fitrah harus diberikan sesuai yang kita makan/konsumsi.
"Tapi mungkin perbedaannya ada di standar harga beras. Contohnya, di Kota Bandung harganya ada yang Rp11.500 per kg. Ada juga, yang Rp12.000. Bahkan, ada juga yang tak dikonversi ke uang tapi ke beras," kata dia.
Namun ia menegaskan beras yang digunakan harus standar yakni kategori atau jenis menengah ke atas bukan beras raskin.***3***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015