Pemerintah Kabupaten Garut Jawa Barat telah mendistribusikan 94 ribu liter air kepada masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih karena daerahnya terdampak bencana alam kekeringan selama musim kemarau tahun ini.
"Kita selama musim kemarau ini sudah mendistribusikan air bersih ke sejumlah daerah yang dilanda kekeringan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh saat dihubungi melalui ponsel di Garut, Sabtu.
Ia menjelaskan, Pemkab Garut pada saat musim kemarau sudah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan sebagai persiapan menghadapi diberlakukannya tanggap darurat untuk menanggulangi daerah yang dilanda kekeringan.
Selama musim kemarau itu, katanya, terdapat masyarakat dari sejumlah desa yang mengajukan permintaan air bersih, yakni dari Kecamatan Bayongbong, Pakenjeng, Kadungora, Selaawi, Cigedug, Cibiuk, dan Karang Tengah.
"Yang paling banyak permintaan dari wilayah Kecamatan Cigedug, karena daerah itu memang langganan ketika musim kemarau," katanya.
Ia menyampaikan, pengiriman pendistribusian air bersih dilakukan sesuai permintaan masyarakat yang dilakukan mulai 5 hingga 7 September 2024, dengan volume air yang sudah didistribusikan sebanyak 94 ribu liter air bersih.
Pendistribusian air itu, katanya, dilakukan dengan menggunakan truk tangki air milik BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kapasitas lima ribu liter.
Ia menyampaikan pula bahwa air yang sudah didistribusikan tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari yang tercatat untuk 6.622 jiwa atau sebanyak 2.265 kepala keluarga.
"Selama kemarau ini ada banyak truk tangki yang diturunkan, ada dari PDAM, Damkar, dan BPBD yang didistribusikan langsung ke masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, saat ini musim kemarau sudah berakhir setelah beberapa hari lalu turun hujan hampir merata di sejumlah daerah di Garut, sehingga cukup membantu mengatasi daerah yang sebelumnya dilanda kekeringan.
Meski sudah turun hujan dan sejumlah daerah sudah tidak lagi kekeringan, pihaknya tetap siaga untuk menyalurkan air apabila masih ada masyarakat yang membutuhkan air bersih.
"Perkiraan masalah kekeringan di Garut sudah selesai, dan sekarang sudah mulai hujan, hujannya cukup besar yang tadinya kering sekarang sudah basah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Kita selama musim kemarau ini sudah mendistribusikan air bersih ke sejumlah daerah yang dilanda kekeringan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh saat dihubungi melalui ponsel di Garut, Sabtu.
Ia menjelaskan, Pemkab Garut pada saat musim kemarau sudah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan sebagai persiapan menghadapi diberlakukannya tanggap darurat untuk menanggulangi daerah yang dilanda kekeringan.
Selama musim kemarau itu, katanya, terdapat masyarakat dari sejumlah desa yang mengajukan permintaan air bersih, yakni dari Kecamatan Bayongbong, Pakenjeng, Kadungora, Selaawi, Cigedug, Cibiuk, dan Karang Tengah.
"Yang paling banyak permintaan dari wilayah Kecamatan Cigedug, karena daerah itu memang langganan ketika musim kemarau," katanya.
Ia menyampaikan, pengiriman pendistribusian air bersih dilakukan sesuai permintaan masyarakat yang dilakukan mulai 5 hingga 7 September 2024, dengan volume air yang sudah didistribusikan sebanyak 94 ribu liter air bersih.
Pendistribusian air itu, katanya, dilakukan dengan menggunakan truk tangki air milik BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kapasitas lima ribu liter.
Ia menyampaikan pula bahwa air yang sudah didistribusikan tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari yang tercatat untuk 6.622 jiwa atau sebanyak 2.265 kepala keluarga.
"Selama kemarau ini ada banyak truk tangki yang diturunkan, ada dari PDAM, Damkar, dan BPBD yang didistribusikan langsung ke masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, saat ini musim kemarau sudah berakhir setelah beberapa hari lalu turun hujan hampir merata di sejumlah daerah di Garut, sehingga cukup membantu mengatasi daerah yang sebelumnya dilanda kekeringan.
Meski sudah turun hujan dan sejumlah daerah sudah tidak lagi kekeringan, pihaknya tetap siaga untuk menyalurkan air apabila masih ada masyarakat yang membutuhkan air bersih.
"Perkiraan masalah kekeringan di Garut sudah selesai, dan sekarang sudah mulai hujan, hujannya cukup besar yang tadinya kering sekarang sudah basah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024