Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak menguat di tengah sikap 'wait and see' pelaku pasar terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka menguat 11,20 poin atau 0,14 persen ke posisi 7,772,60. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,49 poin atau 0,16 persen ke posisi 953,33.

"IHSG masih merespons sentimen dari global. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini," kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dari mancanegara, fokus pelaku pasar saat ini tertuju pada dua data ekonomi utama Amerika Serikat (AS), yaitu laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Agustus 2024 yang akan dirilis pada Rabu (11/09), diikuti dengan laporan Indeks Harga Produsen (PPI) pada Kamis (12/9).

Pelaku pasar berharap dengan penurunan suku bunga yang diantisipasi pada pertemuan The Federal Reserve (The Fed) pada 17-18 September dapat meredakan kekhawatiran terhadap melemahnya ekonomi.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan Selasa (10/9), sejumlah saham teknologi dan bank tertekan.

Indeks S&P 500 naik 0,45 persen menjadi 5.495,52, indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,84 persen ke level 17.025,88, sebaliknya, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,23 persen menjadi 40.736,96.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi menguat di tengah 'wait and see' data inflasi AS

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024