Tim Search And Rescue (SAR) gabungan menemukan satu dari dua nelayan dalam keadaan meninggal dunia yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah perahu yang digunakannya dihantam gelombang di perairan Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Sudah ditemukan tadi malam korban bernama Soni. Sekarang masih berlangsung hari ketiga pencarian satu korban lagi," kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut AKP Anang Sonjaya saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Selasa.
Baca juga: Tim SAR cari 2 nelayan yang hilang di perairan Garut
Ia menuturkan timnya bersama personel gabungan lainnya termasuk masyarakat nelayan melakukan upaya pencarian terhadap dua nelayan yakni Soni (40) dan Mukti (60) warga Kecamatan Pameungpeuk, Garut yang hilang setelah kapalnya diterjang ombak di Pantai Cikolomberan, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Garut, Minggu (8/9).
Tim SAR gabungan, kata Anang, pada pencarian hari kedua berhasil menemukan korban bernama Soni (40) yang tersapu ombak di Perairan Cilaki, Garut, untuk selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk.
"Hasil identifikasi dari tim medis dan pihak keluarga membenarkan bahwa jenazah tersebut adalah saudara Soni, jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," katanya.
Ia menyampaikan Tim SAR selanjutnya melakukan pencarian korban satu lagi Mukti dengan membagi tim untuk menyisir pantai dan juga ke tengah lautan menggunakan perahu.
Pencarian, lanjut dia, diprioritaskan menyisir pantai dari lokasi awal korban hilang, dan area pencarian juga diarahkan ke arah barat karena arus air dan angin masih menuju barat dari tempat kejadian perkara.
Anang juga meminta nelayan di selatan Garut yang berada di pantai maupun sedang melaut untuk bersama-sama mencari korban, dan segera melaporkan apabila menemukannya.
"Penyisiran di pantai diprioritaskan, nelayan Sancang dan Rancabuaya yang berikut melaut maupun pulang melaut untuk menginformasikan ke kami," katanya.
Kecelakaan laut menimpa nelayan itu bermula ketika ketiga orang yakni Soni dan Mukti, kemudian Agung (20) melaut menggunakan perahu nelayan bernama "Jitu" untuk mencari ikan dengan waktu pemberangkatan, Sabtu (7/9) malam.
Namun ketika berada di tengah lautan itu, perahu yang mereka tumpangi tiba-tiba dihantam gelombang laut yang cukup tinggi menyebabkan dua orang hilang, dan satu orang bernama Agung beruntung selamat selanjutnya mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Pemkab Garut cek kesiapan mitigasi untuk menghadapi potensi megathrust
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Sudah ditemukan tadi malam korban bernama Soni. Sekarang masih berlangsung hari ketiga pencarian satu korban lagi," kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut AKP Anang Sonjaya saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Selasa.
Baca juga: Tim SAR cari 2 nelayan yang hilang di perairan Garut
Ia menuturkan timnya bersama personel gabungan lainnya termasuk masyarakat nelayan melakukan upaya pencarian terhadap dua nelayan yakni Soni (40) dan Mukti (60) warga Kecamatan Pameungpeuk, Garut yang hilang setelah kapalnya diterjang ombak di Pantai Cikolomberan, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Garut, Minggu (8/9).
Tim SAR gabungan, kata Anang, pada pencarian hari kedua berhasil menemukan korban bernama Soni (40) yang tersapu ombak di Perairan Cilaki, Garut, untuk selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk.
"Hasil identifikasi dari tim medis dan pihak keluarga membenarkan bahwa jenazah tersebut adalah saudara Soni, jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," katanya.
Ia menyampaikan Tim SAR selanjutnya melakukan pencarian korban satu lagi Mukti dengan membagi tim untuk menyisir pantai dan juga ke tengah lautan menggunakan perahu.
Pencarian, lanjut dia, diprioritaskan menyisir pantai dari lokasi awal korban hilang, dan area pencarian juga diarahkan ke arah barat karena arus air dan angin masih menuju barat dari tempat kejadian perkara.
Anang juga meminta nelayan di selatan Garut yang berada di pantai maupun sedang melaut untuk bersama-sama mencari korban, dan segera melaporkan apabila menemukannya.
"Penyisiran di pantai diprioritaskan, nelayan Sancang dan Rancabuaya yang berikut melaut maupun pulang melaut untuk menginformasikan ke kami," katanya.
Kecelakaan laut menimpa nelayan itu bermula ketika ketiga orang yakni Soni dan Mukti, kemudian Agung (20) melaut menggunakan perahu nelayan bernama "Jitu" untuk mencari ikan dengan waktu pemberangkatan, Sabtu (7/9) malam.
Namun ketika berada di tengah lautan itu, perahu yang mereka tumpangi tiba-tiba dihantam gelombang laut yang cukup tinggi menyebabkan dua orang hilang, dan satu orang bernama Agung beruntung selamat selanjutnya mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Pemkab Garut cek kesiapan mitigasi untuk menghadapi potensi megathrust
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024