Puluhan pelajar kelas V SDN Ciaripin, Desa Munjul, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpaksa harus mengikuti proses belajar mengajar dengan cara lesehan di lantai panggung sekolah.
"Jumlah pelajar kelas V ada 40 orang, mereka terpaksa belajar di luar kelas, tepatnya di panggung sekolah, karena ruang kelas yang ada terancam ambruk, ditambah kursi dan mejanya juga sudah keropos dan tidak layak pakai," kata Kepala SDN Ciaripin, Ismat, di Sukabumi, Kamis.
Menurut Ismat, sudah tiga pekan pelajar kelas V belajar di panggung sekolah yang berada di Kecamatan Ciambar ini. Dengan kondisi seperti ini anak-anak sulit untuk berkonsentrasi karena belajar di panggung yang terbuka.
Pihaknya terpaksa memindahkan sementara anak didiknya itu ke panggung sekolah guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, karena ruang kelas yang ada bisa dikatakan sudah tidak layak pakai.
Menurut dia, kerusakan ruang kelas V pada bagian lantai, kusen dan kaca. Belum lagi rangka atap bangunan sudah banyak yang lapuk sehingga dikhawatirkan roboh.
Namun, untuk kursi dan meja pihaknya sudah memesan dan diharapkan bisa segera selesai dan digunakan agar mereka tidak lagi harus belajar dengan cara lesehan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Jumlah pelajar kelas V ada 40 orang, mereka terpaksa belajar di luar kelas, tepatnya di panggung sekolah, karena ruang kelas yang ada terancam ambruk, ditambah kursi dan mejanya juga sudah keropos dan tidak layak pakai," kata Kepala SDN Ciaripin, Ismat, di Sukabumi, Kamis.
Menurut Ismat, sudah tiga pekan pelajar kelas V belajar di panggung sekolah yang berada di Kecamatan Ciambar ini. Dengan kondisi seperti ini anak-anak sulit untuk berkonsentrasi karena belajar di panggung yang terbuka.
Pihaknya terpaksa memindahkan sementara anak didiknya itu ke panggung sekolah guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, karena ruang kelas yang ada bisa dikatakan sudah tidak layak pakai.
Menurut dia, kerusakan ruang kelas V pada bagian lantai, kusen dan kaca. Belum lagi rangka atap bangunan sudah banyak yang lapuk sehingga dikhawatirkan roboh.
Namun, untuk kursi dan meja pihaknya sudah memesan dan diharapkan bisa segera selesai dan digunakan agar mereka tidak lagi harus belajar dengan cara lesehan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024