Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak variatif di tengah adanya sentimen domestik dan global.
IHSG dibuka menguat 20,09 poin atau 0,26 persen ke posisi 7,678,97. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,84 poin atau 0,41 persen ke posisi 952,49.
"IHSG hari ini (29/8) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.560 sampai 7.685," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis.
Ratih menjelaskan, dari dalam negeri, Komisi XI DPR dalam rapat kerja pada 28 Agustus 2024, menyepakati besaran Asumsi Dasar Ekonomi Makro, Sasaran Pembangunan, dan Indikator Pembangunan untuk APBN Tahun Anggaran (TA) 2025.
Asumsi dasar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen, inflasi sebesar 2,5 persen, nilai tukar rupiah sebesar Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) dan suku bunga SBN 10 tahun sebesar 7,0 persen.
Sasaran pembangunan, meliputi tingkat pengangguran terbuka 4,5 sampai 5 persen, tingkat kemiskinan 7 sampai 8 persen, tingkat kemiskinan ekstrem 0 persen, gini rasio 0,379 sampai 0,382, dan indeks modal manusia sebesar 0,56.
Di sisi lain, indikator pembangunan, seperti nilai tukar petani sebesar 115 sampai 120 dan nilai tukar nelayan 105 sampai 108.
Dari mancanegara, ketiga indeks utama Wall Street mengalami koreksi akibat kinerja keuangan Nvidia (NVDA) di bawah ekspektasi pasar. Saham NVDA turun 2,10 persen menjadi 125,61 dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi variatif di tengah sentimen domestik dan global
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
IHSG dibuka menguat 20,09 poin atau 0,26 persen ke posisi 7,678,97. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,84 poin atau 0,41 persen ke posisi 952,49.
"IHSG hari ini (29/8) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.560 sampai 7.685," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis.
Ratih menjelaskan, dari dalam negeri, Komisi XI DPR dalam rapat kerja pada 28 Agustus 2024, menyepakati besaran Asumsi Dasar Ekonomi Makro, Sasaran Pembangunan, dan Indikator Pembangunan untuk APBN Tahun Anggaran (TA) 2025.
Asumsi dasar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen, inflasi sebesar 2,5 persen, nilai tukar rupiah sebesar Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) dan suku bunga SBN 10 tahun sebesar 7,0 persen.
Sasaran pembangunan, meliputi tingkat pengangguran terbuka 4,5 sampai 5 persen, tingkat kemiskinan 7 sampai 8 persen, tingkat kemiskinan ekstrem 0 persen, gini rasio 0,379 sampai 0,382, dan indeks modal manusia sebesar 0,56.
Di sisi lain, indikator pembangunan, seperti nilai tukar petani sebesar 115 sampai 120 dan nilai tukar nelayan 105 sampai 108.
Dari mancanegara, ketiga indeks utama Wall Street mengalami koreksi akibat kinerja keuangan Nvidia (NVDA) di bawah ekspektasi pasar. Saham NVDA turun 2,10 persen menjadi 125,61 dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi variatif di tengah sentimen domestik dan global
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024