Komando resor militer (Korem) 051/Wijayakarta terus menunjukkan komitmen mengembangkan pertanian berkelanjutan pada lahan perkotaan atau 'urban farming' di wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Tidak sebatas sekali tanam kemudian panen raya dan berhenti di situ namun terus kita kembangkan karena ini juga demi mendukung sektor pertanian lokal," kata Komandan Korem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Riyanto di Cikarang, Kamis.
Ia mengatakan, setelah sukses melakukan panen raya komoditas bawang merah pada pekan kedua Agustus 2024, program urban farming kembali dilanjutkan dengan melibatkan lebih banyak lagi petani-petani lokal penggarap. Lahan seluas 17,5 hektare di Kampung Puloturi, Desa Banjarsari, Kecamatan Sukatani itu terus dimanfaatkan dengan sejumlah aktivitas seperti olah lahan menggunakan cultivator, layanan lahan, penyemprotan cairan pelindung tanaman dan tambahan nutrisi, hingga pembuatan bendungan.
Riyanto menjelaskan, penggunaan cultivator sebagai alat untuk mengolah lahan menjadi bagian penting dalam kegiatan perbaikan atau servis lahan di lahan urban farming Sukatani.
Melalui kegiatan ini, masyarakat terlibat langsung dalam proses bercocok tanam, mulai dari persiapan lahan hingga perawatan tanaman.
Layanan lahan juga memungkinkan individu untuk bertani meskipun mereka tidak memiliki lahan sendiri.
Para petani binaan Korem 051/Wkt juga melakukan penyemprotan Sumo Golma dan Growt guna melindungi tanaman dari hama dan penyakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Tidak sebatas sekali tanam kemudian panen raya dan berhenti di situ namun terus kita kembangkan karena ini juga demi mendukung sektor pertanian lokal," kata Komandan Korem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Riyanto di Cikarang, Kamis.
Ia mengatakan, setelah sukses melakukan panen raya komoditas bawang merah pada pekan kedua Agustus 2024, program urban farming kembali dilanjutkan dengan melibatkan lebih banyak lagi petani-petani lokal penggarap. Lahan seluas 17,5 hektare di Kampung Puloturi, Desa Banjarsari, Kecamatan Sukatani itu terus dimanfaatkan dengan sejumlah aktivitas seperti olah lahan menggunakan cultivator, layanan lahan, penyemprotan cairan pelindung tanaman dan tambahan nutrisi, hingga pembuatan bendungan.
Riyanto menjelaskan, penggunaan cultivator sebagai alat untuk mengolah lahan menjadi bagian penting dalam kegiatan perbaikan atau servis lahan di lahan urban farming Sukatani.
Melalui kegiatan ini, masyarakat terlibat langsung dalam proses bercocok tanam, mulai dari persiapan lahan hingga perawatan tanaman.
Layanan lahan juga memungkinkan individu untuk bertani meskipun mereka tidak memiliki lahan sendiri.
Para petani binaan Korem 051/Wkt juga melakukan penyemprotan Sumo Golma dan Growt guna melindungi tanaman dari hama dan penyakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024