Bank Indonesia (BI) mencatat lelang Sekuritas Rupiah BI (SRBI) hingga 19 Agustus 2024 mencapai Rp899,50 triliun guna memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dan pencapaian sasaran inflasi.
Sampai dengan 19 Agustus 2024, posisi instrumen Sekuritas Valas BI (SVBI) dan Sukuk Valas BI (SUVBI) masing-masing tercatat sebesar 1,73 miliar dolar AS dan 168 juta dolar AS.
"Untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dan pencapaian sasaran inflasi, Bank Indonesia terus mengoptimalkan berbagai instrumen moneter pro-market, yaitu SRBI, SVBI, dan SUVBI," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Agustus 2024 di Jakarta, Rabu.
Perry menuturkan kebijakan instrumen moneter pro-market juga dimaksudkan untuk mempercepat upaya pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI catat lelang SRBI capai Rp899,50 triliun hingga 19 Agustus 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Sampai dengan 19 Agustus 2024, posisi instrumen Sekuritas Valas BI (SVBI) dan Sukuk Valas BI (SUVBI) masing-masing tercatat sebesar 1,73 miliar dolar AS dan 168 juta dolar AS.
"Untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dan pencapaian sasaran inflasi, Bank Indonesia terus mengoptimalkan berbagai instrumen moneter pro-market, yaitu SRBI, SVBI, dan SUVBI," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Agustus 2024 di Jakarta, Rabu.
Perry menuturkan kebijakan instrumen moneter pro-market juga dimaksudkan untuk mempercepat upaya pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI catat lelang SRBI capai Rp899,50 triliun hingga 19 Agustus 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024