Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat dari 4.200 guru yang dinyatakan lolos seleksi administrasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan baru 1.377 orang mendapat panggilan tahap pertama.
Kepala Disdikpora Cianjur Ruhli Solehudin di Cianjur, Selasa, mengatakan ribuan guru yang dinyatakan lolos telah mengikuti seleksi administrasi tahun 2023, sehingga pemanggilan peserta akan dilakukan pemerintah pusat dalam tiga gelombang.
"Untuk persyaratan utama PPG secara umum memiliki ijazah S1, sudah terdaftar di dapodik, sudah mengabdi selama beberapa tahun, ditunjang dengan jam mengajar yang tidak ada penekanan tertentu," katanya.
Dia menjelaskan dengan lolosnya ribuan guru melalui program yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan Standar Pendidikan Guru.
Pihaknya berharap ribuan guru yang lolos melalui program PPG dapat secara sistematis dan menerapkan prinsip mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran, dan penilaian, hingga uji kompetensi, sehingga diharapkan akan menghasilkan guru masa depan yang profesional.
"Serta dapat menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berkarakter, serta cinta tanah air dan dalam waktu yang bersamaan, diharapkan mampu menjawab permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini," katanya.
Tahun sebelumnya PPG di Cianjur ditentukan setelah mengantongi syarat utama SK dari kepala daerah, sehingga jumlahnya tidak sampai ratusan orang karena SK kepala daerah sama dengan pengajuan CPNS dan PNS.
Namun dari tahun 2022 guru honorer yang mendaftar PPG cukup menggunakan SK dari kepala sekolah dan terdaftar di dapodik, sehingga pendaftar cukup tinggi dengan angka kelulusan mencapai ratusan orang.
"Harapan kami di tahun depan masih ada seleksi karena Cianjur masih banyak kekurangan tenaga guru yang jumlahnya lebih dari 1.000 orang," katanya.
Sedangkan terkait kekurangan guru di Cianjur selama ini, pihaknya memaksimalkan guru sukarela merangkap mengajar agama untuk menutupi kekurangan guru agama sekitar 1.645 orang untuk sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Idealnya setiap SD memiliki satu orang guru agama dan SMP memiliki tiga orang guru agama, meski Cianjur memiliki 3.108 guru agama namun masih kekurangan ribuan guru agama.
"Selama ini, untuk menutupi kekurangan guru agama kami memaksimalkan keberadaan guru sukarela merangkap mengajar agama, meski sudah ditunjang guru sukarela jumlahnya belum ideal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Disdikpora Cianjur Ruhli Solehudin di Cianjur, Selasa, mengatakan ribuan guru yang dinyatakan lolos telah mengikuti seleksi administrasi tahun 2023, sehingga pemanggilan peserta akan dilakukan pemerintah pusat dalam tiga gelombang.
"Untuk persyaratan utama PPG secara umum memiliki ijazah S1, sudah terdaftar di dapodik, sudah mengabdi selama beberapa tahun, ditunjang dengan jam mengajar yang tidak ada penekanan tertentu," katanya.
Dia menjelaskan dengan lolosnya ribuan guru melalui program yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan Standar Pendidikan Guru.
Pihaknya berharap ribuan guru yang lolos melalui program PPG dapat secara sistematis dan menerapkan prinsip mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran, dan penilaian, hingga uji kompetensi, sehingga diharapkan akan menghasilkan guru masa depan yang profesional.
"Serta dapat menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berkarakter, serta cinta tanah air dan dalam waktu yang bersamaan, diharapkan mampu menjawab permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini," katanya.
Tahun sebelumnya PPG di Cianjur ditentukan setelah mengantongi syarat utama SK dari kepala daerah, sehingga jumlahnya tidak sampai ratusan orang karena SK kepala daerah sama dengan pengajuan CPNS dan PNS.
Namun dari tahun 2022 guru honorer yang mendaftar PPG cukup menggunakan SK dari kepala sekolah dan terdaftar di dapodik, sehingga pendaftar cukup tinggi dengan angka kelulusan mencapai ratusan orang.
"Harapan kami di tahun depan masih ada seleksi karena Cianjur masih banyak kekurangan tenaga guru yang jumlahnya lebih dari 1.000 orang," katanya.
Sedangkan terkait kekurangan guru di Cianjur selama ini, pihaknya memaksimalkan guru sukarela merangkap mengajar agama untuk menutupi kekurangan guru agama sekitar 1.645 orang untuk sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Idealnya setiap SD memiliki satu orang guru agama dan SMP memiliki tiga orang guru agama, meski Cianjur memiliki 3.108 guru agama namun masih kekurangan ribuan guru agama.
"Selama ini, untuk menutupi kekurangan guru agama kami memaksimalkan keberadaan guru sukarela merangkap mengajar agama, meski sudah ditunjang guru sukarela jumlahnya belum ideal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024