Antarajawabarat.com, 27/4 - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat mengaku prihatin dengan modus baru kejahatan seksualitas terhadap anak yang dilakukan oleh turis-turis asing yang datang ke Indonesia.

"Saya belum tahu informasi pastinya seperti apa, namun jika memang benar adanya, maka ini tentunya sangat memprihatinkan sekali," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Senin.

Ia yakin instansi terkait mulai dari kepolisian hingga P2TP2A Jawa Barat akan bergerak untuk mendalami atau menyelidiki lebih lanjut tentang modus baru kejahatan seksualitas terhadap anak, yang menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terjadi di wilayah Jawa Barat.

"Jawa Barat kan punya P2TP2A kemudian di kepolisian juga ada bagian yang khusus menangani masalah perempuan dan anak. Dan saya yakin mereka akan bergerak menyelidiki temuan ini," kata Ineu.

Sementara itu, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat Netty Heryawan akan menyelidiki lebih lanjut informasi modus baru kejahatan seksualitas yang terhadap anak tersebut.

"Saya belum tahu persis seperti apa, dan saya belum mendapatkan informasi resminya. Tapi intinya kita semua harus meningkatkan kewaspadaan," kata Netty.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise, mengingatkan aparat di wilayah maupun di daerah untuk mewaspadai modus baru kejahatan seksualitas terhadap anak yang dilakukan oleh turis-turis asing yang datang ke Indonesia.

"Sekarang ada modus lain pornografi, orang asing masuk ke desa-desa, datang ke warga miskin," kata dia, dalam kunjungan kerja di Kabupaten Bogor, Senin.

Yembise mengatakan, kekerasan seksual terhadap anak sudah sangat memprihatikan, terlebih modus baru pornografi yang dilakukan turis asing yang datang ke desa-desa mencari keluarga miskin untuk membuat video porno.

"Mereka dibayar dengan dolar, setelah dapat videonya dibawa ke luar negeri dan dijual di jaringan internet pornografi," kata dia.

Menurut dia, laporan modus baru pornografi yang melibatkan hubungan intim antara ayah dan anak tersebut ia peroleh dari Yayasan Sahabat Anak Bali, yang melaporkan serta memperlihatkan video itu terjadi di Jawa Barat.***2***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015