Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman meminta seluruh perangkat kerja untuk melakukan proses perencanaan hingga pelaksanaan suatu proyek agar mempertimbangkan berbagai pendekatan.
Yang harus dipertimbangkan, kata Herman, mulai dari sisi teknokratis, sosio-ekonomi hingga budaya, serta barang tentu dengan bekal analisis spasial yang matang.
"Pembangunan dan penataan ruang juga harus berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat, mampu mendorong aktivitas masyarakat dalam bersosial maupun berkegiatan ekonomi," kata Herman dalam keterangan di Bandung, Kamis.
Lebih jauh, Herman menilai bahwa setiap pembangunan, khususnya dalam bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, harus terencana dengan mempertimbangkan berbagai perspektif ilmu pengetahuan sehingga pembangunan terkendali dengan sebaik-baiknya.
"Ujung-ujungnya tetap, yakni demi mendorong kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Pembangunan adalah caranya, 'ke-PU-an' adalah alatnya," tutur dia.
Lebih lanjut, Herman menuturkan bahwa sinergisme antar stakeholders juga menjadi kunci dalam pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.
Menurutnya, bidang pekerjaan umum dan penataan ruang merupakan wajah dari pembangunan di suatu daerah. Infrastruktur, konektivitas antarwilayah, penataan ruang, hingga ketersediaan sumber daya air seyogyanya menjadi wajah yang menggambarkan kemajuan bahkan kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah.
"Hal itu untuk mengakselerasi pembangunan di sektor pekerjaan umum dan penataan ruang, termasuk di dalamnya sumber daya air dan pemukiman, sehingga bisa mengakselerasi pencapaian indikator makro di Jawa Barat," ujar Herman.
Herman juga menegaskan ada komitmen Pemda Provinsi Jabar bersama Pemda Kabupaten/Kota untuk bahu-membahu menyelaraskan visi pembangunan agar Jabar dapat menjadi provinsi termaju di tahun 2025 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jabar 2005-2025.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama 27 Kabupaten/Kota telah berkomitmen untuk mengakselerasi pembangunan di bidang ke-PU-an demi menuju Jabar sebagai provinsi termaju di Indonesia," ucap Herman menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Yang harus dipertimbangkan, kata Herman, mulai dari sisi teknokratis, sosio-ekonomi hingga budaya, serta barang tentu dengan bekal analisis spasial yang matang.
"Pembangunan dan penataan ruang juga harus berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat, mampu mendorong aktivitas masyarakat dalam bersosial maupun berkegiatan ekonomi," kata Herman dalam keterangan di Bandung, Kamis.
Lebih jauh, Herman menilai bahwa setiap pembangunan, khususnya dalam bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, harus terencana dengan mempertimbangkan berbagai perspektif ilmu pengetahuan sehingga pembangunan terkendali dengan sebaik-baiknya.
"Ujung-ujungnya tetap, yakni demi mendorong kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Pembangunan adalah caranya, 'ke-PU-an' adalah alatnya," tutur dia.
Lebih lanjut, Herman menuturkan bahwa sinergisme antar stakeholders juga menjadi kunci dalam pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.
Menurutnya, bidang pekerjaan umum dan penataan ruang merupakan wajah dari pembangunan di suatu daerah. Infrastruktur, konektivitas antarwilayah, penataan ruang, hingga ketersediaan sumber daya air seyogyanya menjadi wajah yang menggambarkan kemajuan bahkan kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah.
"Hal itu untuk mengakselerasi pembangunan di sektor pekerjaan umum dan penataan ruang, termasuk di dalamnya sumber daya air dan pemukiman, sehingga bisa mengakselerasi pencapaian indikator makro di Jawa Barat," ujar Herman.
Herman juga menegaskan ada komitmen Pemda Provinsi Jabar bersama Pemda Kabupaten/Kota untuk bahu-membahu menyelaraskan visi pembangunan agar Jabar dapat menjadi provinsi termaju di tahun 2025 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jabar 2005-2025.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama 27 Kabupaten/Kota telah berkomitmen untuk mengakselerasi pembangunan di bidang ke-PU-an demi menuju Jabar sebagai provinsi termaju di Indonesia," ucap Herman menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024