PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh melakukan berbagai langkah strategis guna meningkatkan volume penumpang sesuai yang ditargetkan 29 ribu orang per hari.
"Strategi meningkatkan volume penumpang melalui peningkatan layanan dan fasilitas, memperluas jangkauan layanan dengan pembukaan stasiun baru dan penambahan jumlah perjalanan," kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa melalui telepon di Jakarta, Jumat.
Eva menyampaikan pada awal tahun 2025, KCIC memprogramkan penambahan hingga 62 perjalanan per hari secara bertahap, dan akan mengoperasikan Stasiun Karawang untuk layanan naik turun penumpang.
"Saat ini Stasiun Karawang baru dioperasikan untuk melayani pengaturan perjalanan kereta. Pendinasan petugas untuk on call emergency juga telah berjalan beserta seluruh perangkat lain seperti diantaranya petugas pengamanan dan kebersihan," tuturnya.
Untuk itu, KCIC tengah menyiapkan akses dari kawasan Trans Heksa Karawang (THK) dan Deltamas untuk menuju Stasiun Karawang sepanjang 1,5 km. Upaya itu sedang dalam tahap akhir pembebasan lahan untuk selanjutnya memasuki tahapan persiapan konstruksi.
Kemudian, Kementerian PUPR juga sedang menyiapkan pembangunan exit KM 42 jalan Tol Jakarta Cikampek yang langsung menuju kawasan Stasiun Karawang.
"Lainnya akses dari Tol Japek kini juga sudah dalam tahap pembebasan lahan dan pembangunan. Rencananya pembangunan dilakukan tahun ini sebagai bagian dari Proyek Strategi Nasional dari pemerintah pusat," jelasnya.
Dengan adanya beragam akses tersebut, Stasiun Karawang akan terkoneksi dengan berbagai kawasan industri, perkotaan dan pusat perbelanjaan. KCIC juga terus melakukan komunikasi dengan berbagai provider penyedia layanan transportasi untuk memenuhi kebutuhan konektivitas antarmoda dari dan menuju Stasiun Karawang.
Peningkatan aksesibilitas sebagai strategi meningkatkan volume penumpang juga dilakukan untuk Stasiun Tegalluar. Saat ini KCIC terus berupaya melakukan percepatan agar jalur akses di Stasiun Tegalluar semakin memudahkan untuk masyarakat.
Melalui kordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Jasa Marga kini tengah dilakukan proses pembuatan exit tol KM 151A yang akan langsung terhubung menuju jembatan Cibiru yang menjadi akses utama menuju Stasiun Tegalluar.
"Selain itu percepatan untuk pembukaan exit tol 149 temporary untuk lebih memudahkan masyarakat juga tengah diupayakan dan diharapkan dapat beroperasi pada September 2024," katanya.
Sebelumnya, penutupan akses tol KM 149 pada Januari 2024, menyebabkan penurunan jumlah penumpang di Stasiun Tegalluar dari 2.500 penumpang per hari menjadi hanya 1.700 penumpang per hari.
Oleh karena itu, dengan pembukaan exit tol baru nantinya akan ada peningkatan aksesibilitas menuju dan dari Stasiun Tegalluar sehingga dapat mempermudah perjalanan menuju dan dari Stasiun Tegalluar, mengurangi beban tol exit Pasteur dan Buah Batu, serta Jalan Gedebage.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KCIC tingkatkan volume penumpang lewat beragam program strategis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024