Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG ditutup melemah 22,47 poin atau 0,31 persen ke posisi 7.240,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,01 poin atau 0,11 persen ke posisi 916,15.
“Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) terkini memperlihatkan bahwa sektor manufaktur kembali mengalami kontraksi dan penjualan rumah baru secara tak terduga mencatatkan penurunan," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Dari mancanegara, perhitungan awal (flash) data S&P Global Composite PMI AS naik ke level 55.0 di Juli 2024, atau tertinggi sejak April 2022 dari level 54,8 pada Juni 2024, indikasi keberlanjutan pertumbuhan selama 18 bulan terakhir.
Sementara itu, perhitungan awal (flash) data S&P Global Manufacturing PMI AS secara tak terduga turun ke level 49.5 di bulan Juli, terendah untuk tahun ini, dari level 51.6 di bulan Juni dan lebih rendah dari ramalan pasar, 51.7.
Kemudian, perhitungan awal (Flash) data S&P Global Services PMI AS lompat ke level 56.0 di bulan Juli, tertinggi dalam 28 bulan dari level 55.3 di bulan Juni dan di atas ekspektasi pasar, 55.0.
Data New Home Sales memperlihatkan jumlah penjualan rumah baru di AS menyusut 0,6 persen month to month (mtm) pada Juni 2024 menjadi 617,000 unit, atau terendah dalam tujuh bulan dan jauh di bawah ramalan pasar yang sebesar 640,000 unit. Harga jual dan suku bunga KPR yang masih tinggi terus menekan minat beli.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah mengikuti bursa kawasan Asia dan global
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
IHSG ditutup melemah 22,47 poin atau 0,31 persen ke posisi 7.240,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,01 poin atau 0,11 persen ke posisi 916,15.
“Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) terkini memperlihatkan bahwa sektor manufaktur kembali mengalami kontraksi dan penjualan rumah baru secara tak terduga mencatatkan penurunan," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Dari mancanegara, perhitungan awal (flash) data S&P Global Composite PMI AS naik ke level 55.0 di Juli 2024, atau tertinggi sejak April 2022 dari level 54,8 pada Juni 2024, indikasi keberlanjutan pertumbuhan selama 18 bulan terakhir.
Sementara itu, perhitungan awal (flash) data S&P Global Manufacturing PMI AS secara tak terduga turun ke level 49.5 di bulan Juli, terendah untuk tahun ini, dari level 51.6 di bulan Juni dan lebih rendah dari ramalan pasar, 51.7.
Kemudian, perhitungan awal (Flash) data S&P Global Services PMI AS lompat ke level 56.0 di bulan Juli, tertinggi dalam 28 bulan dari level 55.3 di bulan Juni dan di atas ekspektasi pasar, 55.0.
Data New Home Sales memperlihatkan jumlah penjualan rumah baru di AS menyusut 0,6 persen month to month (mtm) pada Juni 2024 menjadi 617,000 unit, atau terendah dalam tujuh bulan dan jauh di bawah ramalan pasar yang sebesar 640,000 unit. Harga jual dan suku bunga KPR yang masih tinggi terus menekan minat beli.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah mengikuti bursa kawasan Asia dan global
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024