Bupati Cianjur, Jawa Barat Herman Suherman, menantang seluruh lulusan SMA dan SMK sederajat tahun 2024 di Cianjur berani ikut serta menjaga ketahanan pangan dengan cara menjadi petani milenial dan akan diberikan pendampingan hingga bantuan modal.
"Pemkab Cianjur melalui Dinas Pertanian akan memberikan berbagai pendampingan bagi mereka yang berminat menjadi petani milenial di lingkungan tempat tinggal-nya, termasuk bantuan modal untuk mereka mengembangkan dan meningkatkan produksi pertanian," katanya di Cianjur Minggu.
Program ketahanan pangan itu, ungkap dia, tidak dibebankan hanya untuk petani padi, namun petani milenial yang siap mengembangkan berbagai tanaman pangan lainnya termasuk palawija.
Herman menyebutkan, sebagian besar wilayah Cianjur memiliki lahan yang subur sehingga dapat dikembangkan berbagai tanaman pertanian termasuk bawang, kentang, kedelai dan jenis kacang-kacangan selain penghasilan utama padi.
"Kami mendorong para petani agar menanam produksi pangan yang bernilai ekonomis tinggi seperti palawija saat memasuki musim kemarau, termasuk memberikan bantuan pompa dan sumur bor guna mengantisipasi kesulitan air," katanya.
Bahkan dalam kegiatan Desa Manjur dan kegiatan lainnya, dia dan dinas terkait menantang lulusan SMA dan SMK di Cianjur, mau terlibat dalam program ketahanan pangan dengan mengembangkan penanaman palawija yang memiliki nilai ekonomis tinggi termasuk cabai dan tomat.
"Mereka akan dilatih dan didik untuk mengembangkan usaha bidang pertanian hingga pengemasan sehingga dapat menembus pasar modern hingga luar negeri.
Dia berharap terbentuknya kelompok petani milenial di masing-masing desa dan kecamatan dengan berbagai inovasi pertanian dapat menjaga ketahanan pangan di Cianjur, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal dan ketika berlebih dapat menyumbang untuk daerah lain.
"Kami targetkan dari ribuan lulusan SMA/SMK di Cianjur 20 persen diantaranya dapat terjun langsung ke lapangan menjadi petani milenial dengan berbagai inovasi guna meningkatkan hasil produksi pertanian, sehingga ketahanan pangan tetap terjaga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Pemkab Cianjur melalui Dinas Pertanian akan memberikan berbagai pendampingan bagi mereka yang berminat menjadi petani milenial di lingkungan tempat tinggal-nya, termasuk bantuan modal untuk mereka mengembangkan dan meningkatkan produksi pertanian," katanya di Cianjur Minggu.
Program ketahanan pangan itu, ungkap dia, tidak dibebankan hanya untuk petani padi, namun petani milenial yang siap mengembangkan berbagai tanaman pangan lainnya termasuk palawija.
Herman menyebutkan, sebagian besar wilayah Cianjur memiliki lahan yang subur sehingga dapat dikembangkan berbagai tanaman pertanian termasuk bawang, kentang, kedelai dan jenis kacang-kacangan selain penghasilan utama padi.
"Kami mendorong para petani agar menanam produksi pangan yang bernilai ekonomis tinggi seperti palawija saat memasuki musim kemarau, termasuk memberikan bantuan pompa dan sumur bor guna mengantisipasi kesulitan air," katanya.
Bahkan dalam kegiatan Desa Manjur dan kegiatan lainnya, dia dan dinas terkait menantang lulusan SMA dan SMK di Cianjur, mau terlibat dalam program ketahanan pangan dengan mengembangkan penanaman palawija yang memiliki nilai ekonomis tinggi termasuk cabai dan tomat.
"Mereka akan dilatih dan didik untuk mengembangkan usaha bidang pertanian hingga pengemasan sehingga dapat menembus pasar modern hingga luar negeri.
Dia berharap terbentuknya kelompok petani milenial di masing-masing desa dan kecamatan dengan berbagai inovasi pertanian dapat menjaga ketahanan pangan di Cianjur, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal dan ketika berlebih dapat menyumbang untuk daerah lain.
"Kami targetkan dari ribuan lulusan SMA/SMK di Cianjur 20 persen diantaranya dapat terjun langsung ke lapangan menjadi petani milenial dengan berbagai inovasi guna meningkatkan hasil produksi pertanian, sehingga ketahanan pangan tetap terjaga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024