Sebanyak 3.000 orang berkemampuan Teknologi Informasi (TI) dinyatakan lulus dari program pelatihan Jabar Digital Academy (JDA) 2024 sebagai bekal untuk berkarya di dunia kerja.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Ika Mardiah mengatakan pada pelatihan yang dimulai sejak 6 Maret 2024 para peserta bisa memilih program pelatihan yang diinginkan antara coding dan digital marketing dengan diberi materi oleh pelatih yang kompeten.
Baca juga: Pemerintah berhasil menghimpun Rp24,99 triliun dari pajak usaha ekonomi digital
"Pesertanya yang mendaftar 15 ribu lebih, ada yang online, ada juga yang offline. Kemudian langsung pelatihan di kelas. Sekarang yang lulus sekitar tiga ribuan," ujar Ika usai Hari Kelulusan Jabar Digital Academy di Gedung Sate Bandung, Kamis.
Pada tahun 2024 program pelatihan Jabar Digital Academy ini didanai melalui Corporate Social Responsibility (CSR) bantuan dari Amazon Web Services (AWS) dan PT Lintasarta.
Ika menyatakan JDA ini terbuka untuk umum dan gratis, khususnya bagi anak kurang mampu, dengan harapan dapat membuka kesempatan bagi anak muda Jabar mendapat kerja maupun membuka lapangan kerja di bidang TI.
"Lulusan ada yang diterima di perusahaan, bisa mandiri, membantu pengembangan aplikasi di pemerintah kabupaten/kota," tuturnya.
Ika menjelaskan Jabar Digital Academy ini sudah dimulai sejak 2021, dimana pendidikan pelatihan itu dilakukan murni dari CSR dari tahun ke tahun. Walaupun akhirnya sempat menggunakan APBD pada 2022 berkolaborasi dengan Universitas Padjadjaran.
"Tahun lalu hanya sedikit (lulusan), dukungan dari yayasan Amerika. Lulusan tahun sebelumnya hampir dua ribuan (kolaborasi dengan Unpad). Tahun ini besar-besaran," ucapnya.
Baca juga: Kemenparekraf terus dorong pelaku ekonomi kreatif manfaatkan sistem digital
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Ika Mardiah mengatakan pada pelatihan yang dimulai sejak 6 Maret 2024 para peserta bisa memilih program pelatihan yang diinginkan antara coding dan digital marketing dengan diberi materi oleh pelatih yang kompeten.
Baca juga: Pemerintah berhasil menghimpun Rp24,99 triliun dari pajak usaha ekonomi digital
"Pesertanya yang mendaftar 15 ribu lebih, ada yang online, ada juga yang offline. Kemudian langsung pelatihan di kelas. Sekarang yang lulus sekitar tiga ribuan," ujar Ika usai Hari Kelulusan Jabar Digital Academy di Gedung Sate Bandung, Kamis.
Pada tahun 2024 program pelatihan Jabar Digital Academy ini didanai melalui Corporate Social Responsibility (CSR) bantuan dari Amazon Web Services (AWS) dan PT Lintasarta.
Ika menyatakan JDA ini terbuka untuk umum dan gratis, khususnya bagi anak kurang mampu, dengan harapan dapat membuka kesempatan bagi anak muda Jabar mendapat kerja maupun membuka lapangan kerja di bidang TI.
"Lulusan ada yang diterima di perusahaan, bisa mandiri, membantu pengembangan aplikasi di pemerintah kabupaten/kota," tuturnya.
Ika menjelaskan Jabar Digital Academy ini sudah dimulai sejak 2021, dimana pendidikan pelatihan itu dilakukan murni dari CSR dari tahun ke tahun. Walaupun akhirnya sempat menggunakan APBD pada 2022 berkolaborasi dengan Universitas Padjadjaran.
"Tahun lalu hanya sedikit (lulusan), dukungan dari yayasan Amerika. Lulusan tahun sebelumnya hampir dua ribuan (kolaborasi dengan Unpad). Tahun ini besar-besaran," ucapnya.
Baca juga: Kemenparekraf terus dorong pelaku ekonomi kreatif manfaatkan sistem digital
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024