Antarajawabarat.com, 10/3 - Bisnis boneka mungil karakter dari bahan kain flanel yang dirintis oleh kakak beradik asal Kota Bandung, Sri M Armawinata dan Septi Nurjamilatunisa berhasil dipasarkan ke Sumatera, Bali bahkan hingga ke Tempagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
"Alhamdulilah selain dipasarkan di Bandung dan sekitarnya, saya pernah dapat pesanan dari orang Tempagapura, Papua. Mereka memesan boneka karakter fotografer sama insinyur pertambangan," kata Sri M Armawinata, di Bandung, Selasa.
Ide merintis bisnis boneka yang memiliki ukuran 20 x 30 cm ini bermula dari saat Sri hendak memberikan hadiah bagi temannya yang diwisuda pada tahun 2014 lalu.
"Ide awalnya iseng sih sebenarnya, karena waktu itu mau ngasih hadiah buat temen yang diwisuda. Setelah dicek hadiah buat wisuda lumayan mahal juga. Terus kalau kasih bunga kan sudah biasa, saya ingin ngasih hadiah yang beda lah," kata dia.
Kebetulan sang adik, kata Sri, saat itu baru lulus dari SMK Negeri 9 Kota Bandung dan mahir menjahit dan mengerti tentang jenis-jenis kain.
"Karena mau ngasih hadiah wisuda mahal, akhirnya saya minta bantuan ke adik saya untuk dibuatkan sebuah boneka wisuda. Dan kebetulan waktu itu ada bahannya di rumah," kata alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2014 ini.
Kreativitas kakak adik tersebut berbuah manis, sebuah boneka dengan ciri khas unik, yakni miniatur manusia yang mengenakan toga seperti mahasiswa yang sedang diwisuda berhasil dibuatnya.
Boneka mungil yang awalnya diberikan sebagai untuk sang teman tersebut rupanya banyak disukai oleh mahasiswa yang lainnya.
"Kita juga enggak nyangka banyak yang suka dan saat itu mulai nyebar dari mulut ke mulut minta dibuatkan boneka wisuda," kata dia.
Memanfaatkan Media Sosial
Untuk memasarkan produk boneka mungil karakter miliknya Sri memanfaatkan fasilitas media sosial mulai dari twitter, facebook, instagram hingga blogspot.
Dirinya dan Septi menamai produk boneka flanel buatannya @bonekawisudabdg.
"Selain bisa langsung datang ke kita di daerah Manisi Cibiru Bandung, konsumen bisa pesan via twitter, facebook dan instagram dan blogspot kita," katanya.
Ia menuturkan, salah satu ciri khas boneka flanel buatannya adalah bentuk kepala dan badan boneka yang proposional.
"Selama ini boneka karakter dari bahan flanel kebanyakan mereka bikin kepala boneka lebih gede dari badannya. Kaya semacam karikatur. Kalau produk kita kepala dengan badan proposional. Menyesuaikan dengan badan. Terus kita pakai detail logo kampus. Biasanya ada yang cuma manik kuning saja buat logo kampusnya," katanya.
Jika pemesan sedang banyak, omzet yang didapatkan olehnya bisa mencapai jutaan rupiah dalam sebulannya.
Harga satu boneka karakter flanel buatannya dibandrol dengan harga Rp50 dan 75 ribu sedangkan harga satu pasang (dua) boneka antara Rp90 dan 130 ribu.
"Harga itu sudah termasuk box, hiasan pita, papan nama dan kartu ucapan," kata dia.
Sri berharap usaha yang dirintis tersebut bisa semakin berkembang lebih maju dibandingkan saat ini.
"Mudah-mudahan saja usaha saya ini bisa membuka lapangan pekerja baru dan ke depannya ingin ikut pameran-pameran. Saya dan adik saya buka usaha ini enggak cuma mikirin keuntungan tapi bagaimana orang lain senang dengan karya kami," katanya.***1***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Alhamdulilah selain dipasarkan di Bandung dan sekitarnya, saya pernah dapat pesanan dari orang Tempagapura, Papua. Mereka memesan boneka karakter fotografer sama insinyur pertambangan," kata Sri M Armawinata, di Bandung, Selasa.
Ide merintis bisnis boneka yang memiliki ukuran 20 x 30 cm ini bermula dari saat Sri hendak memberikan hadiah bagi temannya yang diwisuda pada tahun 2014 lalu.
"Ide awalnya iseng sih sebenarnya, karena waktu itu mau ngasih hadiah buat temen yang diwisuda. Setelah dicek hadiah buat wisuda lumayan mahal juga. Terus kalau kasih bunga kan sudah biasa, saya ingin ngasih hadiah yang beda lah," kata dia.
Kebetulan sang adik, kata Sri, saat itu baru lulus dari SMK Negeri 9 Kota Bandung dan mahir menjahit dan mengerti tentang jenis-jenis kain.
"Karena mau ngasih hadiah wisuda mahal, akhirnya saya minta bantuan ke adik saya untuk dibuatkan sebuah boneka wisuda. Dan kebetulan waktu itu ada bahannya di rumah," kata alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2014 ini.
Kreativitas kakak adik tersebut berbuah manis, sebuah boneka dengan ciri khas unik, yakni miniatur manusia yang mengenakan toga seperti mahasiswa yang sedang diwisuda berhasil dibuatnya.
Boneka mungil yang awalnya diberikan sebagai untuk sang teman tersebut rupanya banyak disukai oleh mahasiswa yang lainnya.
"Kita juga enggak nyangka banyak yang suka dan saat itu mulai nyebar dari mulut ke mulut minta dibuatkan boneka wisuda," kata dia.
Memanfaatkan Media Sosial
Untuk memasarkan produk boneka mungil karakter miliknya Sri memanfaatkan fasilitas media sosial mulai dari twitter, facebook, instagram hingga blogspot.
Dirinya dan Septi menamai produk boneka flanel buatannya @bonekawisudabdg.
"Selain bisa langsung datang ke kita di daerah Manisi Cibiru Bandung, konsumen bisa pesan via twitter, facebook dan instagram dan blogspot kita," katanya.
Ia menuturkan, salah satu ciri khas boneka flanel buatannya adalah bentuk kepala dan badan boneka yang proposional.
"Selama ini boneka karakter dari bahan flanel kebanyakan mereka bikin kepala boneka lebih gede dari badannya. Kaya semacam karikatur. Kalau produk kita kepala dengan badan proposional. Menyesuaikan dengan badan. Terus kita pakai detail logo kampus. Biasanya ada yang cuma manik kuning saja buat logo kampusnya," katanya.
Jika pemesan sedang banyak, omzet yang didapatkan olehnya bisa mencapai jutaan rupiah dalam sebulannya.
Harga satu boneka karakter flanel buatannya dibandrol dengan harga Rp50 dan 75 ribu sedangkan harga satu pasang (dua) boneka antara Rp90 dan 130 ribu.
"Harga itu sudah termasuk box, hiasan pita, papan nama dan kartu ucapan," kata dia.
Sri berharap usaha yang dirintis tersebut bisa semakin berkembang lebih maju dibandingkan saat ini.
"Mudah-mudahan saja usaha saya ini bisa membuka lapangan pekerja baru dan ke depannya ingin ikut pameran-pameran. Saya dan adik saya buka usaha ini enggak cuma mikirin keuntungan tapi bagaimana orang lain senang dengan karya kami," katanya.***1***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015