Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa (09/07) dan Rabu (10/07) waktu Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup menguat 18,81 poin atau 0,26 persen ke posisi 7.269,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,08 poin atau 0,56 persen ke posisi 909,41.
“Bursa regional Asia dan IHSG menguat, pasar cenderung menanti perhatian kesaksian Ketua Fed Powell pada acara tengah tahunan di hadapan Kongres. Pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 77 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada September dan diperkirakan akan melakukan penurunan lagi pada Desember," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Kesaksian Powell di hadapan Senat pada hari ini, Selasa (09/07) dan DPR pada Rabu (10/07) waktu setempat akan memberikan sinyal yang lebih jelas kepada investor mengenai arah jalur suku bunga The Fed di masa depan.
Pelaku pasar juga mengantisipasi angka-angka penting inflasi mendatang yang akan dirilis pada Kamis (11/07). Di tempat lain, pasar juga memantau perkembangan geopolitik di Timur Tengah di tengah prospek kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menyampaikan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Mei 2024 tercatat sebesar 228,1 atau secara tahunan tumbuh 2,1 persen year on year (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Peningkatan didorong oleh subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta suku cadang dan aksesori, yang memberikan pandangan masih terjaganya permintaan domestik dan juga ditopang kelancaran jalur distribusi.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat di tengah "wait and see" pernyataan Ketua The Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
IHSG ditutup menguat 18,81 poin atau 0,26 persen ke posisi 7.269,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,08 poin atau 0,56 persen ke posisi 909,41.
“Bursa regional Asia dan IHSG menguat, pasar cenderung menanti perhatian kesaksian Ketua Fed Powell pada acara tengah tahunan di hadapan Kongres. Pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 77 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada September dan diperkirakan akan melakukan penurunan lagi pada Desember," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Kesaksian Powell di hadapan Senat pada hari ini, Selasa (09/07) dan DPR pada Rabu (10/07) waktu setempat akan memberikan sinyal yang lebih jelas kepada investor mengenai arah jalur suku bunga The Fed di masa depan.
Pelaku pasar juga mengantisipasi angka-angka penting inflasi mendatang yang akan dirilis pada Kamis (11/07). Di tempat lain, pasar juga memantau perkembangan geopolitik di Timur Tengah di tengah prospek kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menyampaikan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Mei 2024 tercatat sebesar 228,1 atau secara tahunan tumbuh 2,1 persen year on year (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Peningkatan didorong oleh subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta suku cadang dan aksesori, yang memberikan pandangan masih terjaganya permintaan domestik dan juga ditopang kelancaran jalur distribusi.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat di tengah "wait and see" pernyataan Ketua The Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024