Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Jawa Barat menggencarkan program simulasi dan edukasi bencana, untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi peristiwa kebencanaan di wilayah itu.
 
“Program ini bertujuan untuk melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bahaya dari dampak merugikan akibat bencana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu di Kuningan, Selasa.

Baca juga: Petani tembakau Kuningan dapat bantuan benih berkualitas
 
Indra menjelaskan, fokus utama dari program ini untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat, dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal guna mengurangi risiko bencana.
 
Selain itu, katanya, penerapan program ini bisa memperkuat kemampuan masyarakat untuk melakukan penanggulangan bencana secara mandiri tanpa menunggu bantuan dari pemerintah.
 
Menurutnya, Kabupaten Kuningan menjadi salah satu daerah di Jawa Barat dengan potensi kerawanan bencana alam cukup tinggi, sehingga membutuhkan pemahaman masyarakat yang lebih baik akan kebencanaan.
 
“Pengurangan risiko bencana berbasis desa dan kelurahan melalui program ini, dipandang sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman tersebut,” ujarnya.
 
Indra juga menyampaikan kegiatan simulasi dan edukasi terkait kebencanaan ini sudah dilaksanakan di 15 desa yang tersebar pada 11 kecamatan se-Kabupaten Kuningan.
 
Sementara itu Penjabat Bupati Kuningan Iip Hidajat menyatakan, salah satu aspek utama program ini, adalah mempercepat pembentukan desa tangguh bencana di daerahnya.
 
Dia mengemukakan, masyarakat di desa tangguh bencana harus mandiri dalam beradaptasi, menghadapi ancaman bencana, dan segera memulihkan diri dari dampaknya.
 
“Desa tangguh bencana juga mencakup aspek proses pengelolaan risiko bencana yang melibatkan secara aktif masyarakat dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau, dan mengevaluasi risiko bencana,” katanya.
 
Iip mengatakan, saat ini pihaknya memprioritaskan untuk meningkatkan indeks ketahanan daerah terhadap bencana, dari 0,71 poin menjadi 0,74 poin pada tahun 2024.
 
“Kegiatan simulasi ini juga bisa menjadi salah satu upaya konkret dalam mewujudkan Jabar Resilience Culture Province,” katanya.

Baca juga: Damkar Kuningan evakuasi 2 ekor babi hutan dari rumah warga

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024