Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG dibuka menguat 21,41 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.989,37. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 879,33.
"IHSG diperkirakan masih akan bergerak volatile pada akhir pekan," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
IHSG kembali menguat di tengah sikap investor yang masih cenderung wait and see terkait arah kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan arah kebijakan fiskal pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Dari dalam negeri, pada konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, baik pemerintah maupun tim Prabowo menegaskan apabila pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka akan tetap menjalankan APBN 2025 secara prudent, termasuk dengan tetap menetapkan ambang defisit maksimal 3 persen dari PDB serta rasio utang terhadap PDB sebesar 60 persen.
Sementara itu, Sri Mulyani membeberkan kekhawatiran dan perhatiannya terhadap isu ekonomi terkini pada konferensi pers APBN KiTA, Kamis (27/06).
Salah satunya adalah penerimaan pajak yang anjlok sampai 8,4 persen menjadi hanya sebesar Rp760,4 triliun per Mei 2024, atau turun dibandingkan Rp830,5 triliun pada bulan yang sama 2023.
IHSG dibuka menguat 21,41 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.989,37. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 879,33.
"IHSG diperkirakan masih akan bergerak volatile pada akhir pekan," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
IHSG kembali menguat di tengah sikap investor yang masih cenderung wait and see terkait arah kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan arah kebijakan fiskal pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Dari dalam negeri, pada konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, baik pemerintah maupun tim Prabowo menegaskan apabila pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka akan tetap menjalankan APBN 2025 secara prudent, termasuk dengan tetap menetapkan ambang defisit maksimal 3 persen dari PDB serta rasio utang terhadap PDB sebesar 60 persen.
Sementara itu, Sri Mulyani membeberkan kekhawatiran dan perhatiannya terhadap isu ekonomi terkini pada konferensi pers APBN KiTA, Kamis (27/06).
Salah satunya adalah penerimaan pajak yang anjlok sampai 8,4 persen menjadi hanya sebesar Rp760,4 triliun per Mei 2024, atau turun dibandingkan Rp830,5 triliun pada bulan yang sama 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG menguat ikuti bursa kawasan Asia dan global
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024