Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 62,31 poin atau 0,90 persen ke posisi 6.967,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,10 poin atau 1,29 persen ke posisi 874,39.
“Bursa regional Asia bergerak melemah yang tampaknya dipengaruhi tumbuh melambatnya data profit industrial China, tren melemahnya nilai mata uang yen Jepang dan hengkangnya bank-bank Eropa dari Rusia," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Biro Statistik China menyampaikan bahwa profits earned industrial firms pada Mei 2024 tumbuh 3,4 persen atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 4,3 persen sebelumnya, tidak terlepas di tengah rapuhnya pemulihan ekonomi akibat lemahnya permintaan domestik, risiko deflasi, dan penurunan properti.
Selain itu, pasar juga menimbang kondisi ekonomi Jepang sehubungan semakin melemahnya nilai kurs yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Sehingga, pasar menantikan prospek kebijakan moneter Bank of Japan sehubungan dengan depresiasi yen yang tajam.
Sentimen lainnya yaitu pasar khawatir hubungan Rusia dan Eropa semakin memanas sehingga akan merusak tatanan transaksi keuangan layanan perbankan hal ini disebabkan hengkangnya bank-bank Eropa dari Rusia.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Pesko mengatakan, bank-bank Eropa yang hengkang dari Rusia akan merugikan perusahaan-perusahaan Barat dan Rusia dan mengungkapkan banyaknya bisnis Barat yang masih beroperasi dan menggunakan layanan perbankan di Rusia.
IHSG ditutup menguat 62,31 poin atau 0,90 persen ke posisi 6.967,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,10 poin atau 1,29 persen ke posisi 874,39.
“Bursa regional Asia bergerak melemah yang tampaknya dipengaruhi tumbuh melambatnya data profit industrial China, tren melemahnya nilai mata uang yen Jepang dan hengkangnya bank-bank Eropa dari Rusia," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Biro Statistik China menyampaikan bahwa profits earned industrial firms pada Mei 2024 tumbuh 3,4 persen atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 4,3 persen sebelumnya, tidak terlepas di tengah rapuhnya pemulihan ekonomi akibat lemahnya permintaan domestik, risiko deflasi, dan penurunan properti.
Selain itu, pasar juga menimbang kondisi ekonomi Jepang sehubungan semakin melemahnya nilai kurs yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Sehingga, pasar menantikan prospek kebijakan moneter Bank of Japan sehubungan dengan depresiasi yen yang tajam.
Sentimen lainnya yaitu pasar khawatir hubungan Rusia dan Eropa semakin memanas sehingga akan merusak tatanan transaksi keuangan layanan perbankan hal ini disebabkan hengkangnya bank-bank Eropa dari Rusia.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Pesko mengatakan, bank-bank Eropa yang hengkang dari Rusia akan merugikan perusahaan-perusahaan Barat dan Rusia dan mengungkapkan banyaknya bisnis Barat yang masih beroperasi dan menggunakan layanan perbankan di Rusia.
Kondisi ini tentunya akan merugikan blok barat dan Rusia dalam menjalankan fungsi dan layanan perbankan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa kawasan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024