Antarajawabarat.com, 5/2 - Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Maman Abdrurachman menuturkan sebaiknya pembangunan gedung kesenian bertaraf internasional jangan di Balai Pengembangan Pelatihan Tenaga Kependidikan dan Tenaga Kejuruan (BPPTK) Bandung, namun dialihkan ke tempat lain.

"Lahan di BPPTK tidak representatif. Terlebih lahan disana sulit untuk dikembangkan. Luas lahannya sekitar 4 hektare. Di sana tidak bisa dikembangkan lagi, karena disebelahnya ada kampus itenas, ada SMK," kata Maman Abdurachman, di Bandung, Kamis.

Seharusnya, kata dia, Pemprov Jawa Barat mencari lahan lain yang lebih repreentatif seperti di kawasan Gedebage Kota Bandung atau Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat yang dekat jalan tol dan memiliki lahan parkir luas.

Oleh karena itu, kata dia, Pemprov Jabar perlu mengkaji kembali rencana pembangunan gedung kesenian bertaraf internasional itu secara matang.

"Kemudian saat ini Pemprov Jabar juga belum menentukan lokasi pengganti untuk BPPTK. Sehingga hal itu dikhawatirkan bisa mengganggu proses belajar mengajar di BPPTK," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bappeda Jawa Barat Denny Juanda menuturkan ada beberapa alternatif tempat lainya terkait rencana pembangunan gedung kesenian bertaraf internasional.

Salah satunya, menurut Denny, adalah saat ini pihaknya sedang merancang sebuah pusat kebudayan di kawasan bukaan Tol Cikamuning Km 6.

"Yang di sana juga bertaraf internasional, saat ini sedang dibebaskan lahannya sebanyak 30 hektare. Yang 10 untuk Institut Seni Indonesia (ISBI). Nah sisanya, yang 20 hektare untuk gedung kebudayaan itu," kata dia.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015