Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat (Jabar) Herman Suryatman berharap kerja sama riset dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dapat mengoptimalkan usaha menurunkan stunting pada 27 kabupaten/kota di provinsi itu.
Karena,penanganan stunting di Jabar, kata dia, memerlukan berbagai dukungan dari lintas stakeholders dan kekuatan riset dari BRIN diharapkan bisa menciptakan generasi masa depan yang gemilang.
"Karena ini menyangkut masa depan anak cucu kita, generasi penerus. Tidak ada tawar menawar, stunting harus kita turunkan dengan di-support oleh teman-teman dari BRIN dan kabupaten/kota. Semuanya sudah berkomitmen," katanya usai Focus Group Discussion (FGD) tentang teknologi dalam penanganan stunting di BRIN Jabar, Bandung, Kamis.
Herman juga meminta masyarakat membantu pemerintah dalam mengedukasi anggota keluarga, terkait pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak, dimulai dari ketika ibu hamil.
Ia menyebut ada tiga syarat untuk dilakukan. Pertama, komitmen pada setiap jenjang. Kedua, partisipasi masyarakat bukan hanya ibu hamil atau remaja putri tapi semua keluarga dan seluruh anggota masyarakat. Ketiga, metodologi dengan bantuan teknologi informasi.
"Dengan tiga pendekatan tersebut stunting di Jawa Barat akan turun signifikan, zero new stunting," ujarnya.
Sementara itu Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah BRIN Oetami Dewi menjelaskan kegiatan FGD yang dilakukan merupakan bukti komitmen dari BRIN untuk mendorong penurunan stunting di Jabar.
"Pada FGD ini kita kumpulkan seluruh kabupaten/kota yang memiliki komitmen terhadap penurunan angka stunting se-Jawa Barat untuk saling sharing dan teknologi inovasi apa yang bisa disampaikan BRIN kepada daerah, juga apa yang dibutuhkan sehingga angka stunting bisa menurun dan ibu-ibu hamil tambah sehat," ujar Oetami Dewi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Karena,penanganan stunting di Jabar, kata dia, memerlukan berbagai dukungan dari lintas stakeholders dan kekuatan riset dari BRIN diharapkan bisa menciptakan generasi masa depan yang gemilang.
"Karena ini menyangkut masa depan anak cucu kita, generasi penerus. Tidak ada tawar menawar, stunting harus kita turunkan dengan di-support oleh teman-teman dari BRIN dan kabupaten/kota. Semuanya sudah berkomitmen," katanya usai Focus Group Discussion (FGD) tentang teknologi dalam penanganan stunting di BRIN Jabar, Bandung, Kamis.
Herman juga meminta masyarakat membantu pemerintah dalam mengedukasi anggota keluarga, terkait pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak, dimulai dari ketika ibu hamil.
Ia menyebut ada tiga syarat untuk dilakukan. Pertama, komitmen pada setiap jenjang. Kedua, partisipasi masyarakat bukan hanya ibu hamil atau remaja putri tapi semua keluarga dan seluruh anggota masyarakat. Ketiga, metodologi dengan bantuan teknologi informasi.
"Dengan tiga pendekatan tersebut stunting di Jawa Barat akan turun signifikan, zero new stunting," ujarnya.
Sementara itu Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah BRIN Oetami Dewi menjelaskan kegiatan FGD yang dilakukan merupakan bukti komitmen dari BRIN untuk mendorong penurunan stunting di Jabar.
"Pada FGD ini kita kumpulkan seluruh kabupaten/kota yang memiliki komitmen terhadap penurunan angka stunting se-Jawa Barat untuk saling sharing dan teknologi inovasi apa yang bisa disampaikan BRIN kepada daerah, juga apa yang dibutuhkan sehingga angka stunting bisa menurun dan ibu-ibu hamil tambah sehat," ujar Oetami Dewi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024