Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, diperkirakan bergerak mendatar di tengah pelaku pasar bersikap 'wait and see'  terhadap data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka menguat 8,76 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.864,45. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,18 poin atau 0,14 persen ke posisi 868,96.

“IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih, di Jakarta, Rabu.

Dari mancanegara, pelaku pasar masih menantikan data harga konsumen atau Consumer Price Index (PCI) dan pengumuman kebijakan dari The Fed.

Data inflasi AS akan keluar pada Rabu malam ini, dengan konsensus memperkirakan stabil di 3,4 persen year on year (yoy), sementara inflasi inti akan melandai ke 3,5 persen (yoy).

Pada Kamis (14/6), pasar menantikan keputusan dari hasil rapat FOMC The Fed, yang kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah namun akan merilis proyeksi ekonomi terkini dan "dot plot", yang menunjukkan ekspektasi para pengambil kebijakan terhadap suku bunga tahun ini dan jangka panjang.

Dari dalam negeri, pada Rabu ini, Badan Anggaran DPR bersama pemerintah akan merumuskan asumsi dasar kebijakan fiskal, pendapatan, defisit dan pembiayaan dalam RAPBN 2025.

Asumsi ini akan menjadi dasar utama penghitungan penerimaan dan belanja di tahun pertama Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto nantinya. 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi bergerak mendatar di tengah 'wait and see' data CPI AS

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024