Berbagai berita ekonomi disiarkan pada Kamis (6/6), mulai dari usulan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menunda penarikan iuran Tapera, hingga temuan produk elektronik yang diimpor secara ilegal senilai Rp6,7 miliar.

Berikut rangkuman berita kemarin yang layak disimak lagi pada Jumat pagi ini:

Menteri PUPR: Tapera berpeluang diundur jika ada usulan DPR dan MPR

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemberlakuan (Tabungan Perumahan Rakyat) Tapera berpeluang diundur jika ada usulan dari DPR - MPR RI.


Baca di sini

Pertamina sebut keponakan Jokowi masuk melalui jalur profesional

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, keponakan Presiden Joko Widodo, Bagaskara Ikhlasulla Arif, sudah masuk Pertamina sejak 2021 melalui jalur experienced atau profesional.


Baca di sini

Bahlil: Berlebihan kalau ada konflik akibat izin tambang buat ormas

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia memandang terjadinya konflik horizontal akibat munculnya perizinan mengelola tambang batu bara untuk badan usaha organisasi masyarakat (ormas) keagamaan sebagai sesuatu yang berlebihan.


Baca di sini

RI-Korea Selatan jajaki kerja sama penurunan emisi karbon dalam IPEF

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Korea Selatan (Korsel) Inkyo Cheong menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Implementasi Artikel 6 Perjanjian Paris khususnya untuk mengurangi emisi karbon.


Baca di sini

Mendag: Temuan produk impor elektronik ilegal Rp6,7 miliar di Banten

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan sejumlah temuan barang-barang elektronik yang diduga merupakan produk impor ilegal senilai Rp6,7 miliar di wilayah Banten.



Baca di sini



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemarin, peluang Tapera diundur hingga temuan produk impor ilegal

Pewarta: Shofi Ayudiana

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024