Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jawa Barat, memberikan penghargaan Adiwiyata 2024 kepada 31 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat, sebagai sekolah yang bekerja pada masyarakat untuk mendorong pengembangan menuju kelestarian lingkungan dan ketahanan iklim.
"Pada Hari Lingkungan Hidup 2024 ada sekitar 31 sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata," kata Kepala DLH Kabupaten Garut Jujun Juansyah saat penyerahan Penghargaan Sekolah Adiwiyata 2024 tingkat Kabupaten Garut di halaman Kantor DLH Garut, Rabu.
Baca juga: DLH Garut angkut 40 ton sampah yang menumpuk di aliran sungai Ciparay
Penghargaan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu, lanjutnya, juga diberikan kepada instansi, perusahaan maupun pegiat lingkungan.
Khusus penghargaan Sekolah Adiwiyata 2024, kata dia, diberikan kepada 31 sekolah yang dinilai sudah berhasil menerapkan dan mengembangkan pelestarian lingkungan hidup. "Penghargaan Sekolah Adiwiyata diberikan pada sekolah yang memiliki wawasan dalam berbudaya lingkungan hidup di sekolah," katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Garut Nurdin Yana yang hadir dalam acara penyerahan penghargaan itu menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Bakti Barito yang selama ini turut membantu mendampingi program peduli lingkungan kepada sekolah di Garut.
Penghargaan kepada sekolah itu merupakan hal positif dalam membangun sekolah ramah lingkungan, termasuk mengedukasi anak-anak pelajar agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
"Anak-anak memiliki mental yang kuat, keberpihakan kepada lingkungan inilah saya kira yang paling penting, anak-anak kita sudah terbiasa dalam menjaga lingkungan," kata Nurdin.
Ia juga mengapresiasi kepada guru di sekolah yang sudah bersedia menjadi pendamping dalam mewujudkan lingkungan sekolah ramah lingkungan sehingga tercipta lingkungan sekolah yang sehat.
"Melalui proses pendidikan pada anak-anak kita, Insya Allah ketika anak-anak kita memiliki pengetahuan sikap dan perilaku yang kuat atas pengelolaan lingkungan maka kita punya persediaannya, punya harapan besar, mereka, Insya Allah, akan berperilaku yang bisa memberikan keberuntungan dan keberpihakan kepada lingkungan," katanya.
Direktur Eksekutif Yayasan Bakti Barito Fifi Pangestu menambahkan pihaknya selama ini mencoba membantu memberdayakan sekolah dan masyarakat untuk menciptakan masa depan yang lebih berketahanan dan berkelanjutan bagi semua orang.
Ia menyebutkan sekolah yang saat ini mendapatkan penghargaan dari pemerintah daerah (pemda) karena telah menunjukkan komitmen dan inovasi yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan lingkungan hidup.
Pihaknya melakukan langkah inisiatif membantu sekolah dengan tujuan menggunakan pendidikan iklim sebagai alat yang ampuh untuk memberdayakan generasi muda menjadi pemimpin perubahan progresif di masyarakat.
"Program unggulan yayasan kami adalah green guardians yang merupakan inisiatif bantuan sekolah holistik dengan bertujuan menggunakan pendidikan iklim sebagai alat yang ampuh untuk memberdayakan generasi muda untuk memimpin perubahan progresif di masyarakat dan lingkungan lokal mereka," kata Fifi.
Kepala Sekolah SDN 1 Cimurah, Kecamatan Karangpawitan, Iis Latifah menyampaikan program peduli lingkungan hidup itu bagus karena membentuk siswa maupun guru dan yang lainnya memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
"Manfaat banyak sekali, anak-anak dan juga semua lingkungan sekolah itu bisa menciptakan lingkungannya lebih nyaman, tidak ada sampah berserakan, sekarang sampah dipilah dulu untuk didaur ulang menjadi sesuatu manfaat," katanya.
Baca juga: Garut larang warga bakar sampah karena bahaya bagi kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Pada Hari Lingkungan Hidup 2024 ada sekitar 31 sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata," kata Kepala DLH Kabupaten Garut Jujun Juansyah saat penyerahan Penghargaan Sekolah Adiwiyata 2024 tingkat Kabupaten Garut di halaman Kantor DLH Garut, Rabu.
Baca juga: DLH Garut angkut 40 ton sampah yang menumpuk di aliran sungai Ciparay
Penghargaan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu, lanjutnya, juga diberikan kepada instansi, perusahaan maupun pegiat lingkungan.
Khusus penghargaan Sekolah Adiwiyata 2024, kata dia, diberikan kepada 31 sekolah yang dinilai sudah berhasil menerapkan dan mengembangkan pelestarian lingkungan hidup. "Penghargaan Sekolah Adiwiyata diberikan pada sekolah yang memiliki wawasan dalam berbudaya lingkungan hidup di sekolah," katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Garut Nurdin Yana yang hadir dalam acara penyerahan penghargaan itu menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Bakti Barito yang selama ini turut membantu mendampingi program peduli lingkungan kepada sekolah di Garut.
Penghargaan kepada sekolah itu merupakan hal positif dalam membangun sekolah ramah lingkungan, termasuk mengedukasi anak-anak pelajar agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
"Anak-anak memiliki mental yang kuat, keberpihakan kepada lingkungan inilah saya kira yang paling penting, anak-anak kita sudah terbiasa dalam menjaga lingkungan," kata Nurdin.
Ia juga mengapresiasi kepada guru di sekolah yang sudah bersedia menjadi pendamping dalam mewujudkan lingkungan sekolah ramah lingkungan sehingga tercipta lingkungan sekolah yang sehat.
"Melalui proses pendidikan pada anak-anak kita, Insya Allah ketika anak-anak kita memiliki pengetahuan sikap dan perilaku yang kuat atas pengelolaan lingkungan maka kita punya persediaannya, punya harapan besar, mereka, Insya Allah, akan berperilaku yang bisa memberikan keberuntungan dan keberpihakan kepada lingkungan," katanya.
Direktur Eksekutif Yayasan Bakti Barito Fifi Pangestu menambahkan pihaknya selama ini mencoba membantu memberdayakan sekolah dan masyarakat untuk menciptakan masa depan yang lebih berketahanan dan berkelanjutan bagi semua orang.
Ia menyebutkan sekolah yang saat ini mendapatkan penghargaan dari pemerintah daerah (pemda) karena telah menunjukkan komitmen dan inovasi yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan lingkungan hidup.
Pihaknya melakukan langkah inisiatif membantu sekolah dengan tujuan menggunakan pendidikan iklim sebagai alat yang ampuh untuk memberdayakan generasi muda menjadi pemimpin perubahan progresif di masyarakat.
"Program unggulan yayasan kami adalah green guardians yang merupakan inisiatif bantuan sekolah holistik dengan bertujuan menggunakan pendidikan iklim sebagai alat yang ampuh untuk memberdayakan generasi muda untuk memimpin perubahan progresif di masyarakat dan lingkungan lokal mereka," kata Fifi.
Kepala Sekolah SDN 1 Cimurah, Kecamatan Karangpawitan, Iis Latifah menyampaikan program peduli lingkungan hidup itu bagus karena membentuk siswa maupun guru dan yang lainnya memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
"Manfaat banyak sekali, anak-anak dan juga semua lingkungan sekolah itu bisa menciptakan lingkungannya lebih nyaman, tidak ada sampah berserakan, sekarang sampah dipilah dulu untuk didaur ulang menjadi sesuatu manfaat," katanya.
Baca juga: Garut larang warga bakar sampah karena bahaya bagi kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024